BANYUWANGI - Dalam
Rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2021. Maka pada Hari Rabu, (11/3/2020) Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Banyuwangi dan bertempat di Hotel EL-ROYAL Banyuwangi,
menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Banyuwangi
2020.
Musrenbang Kabupaten Banyuwangi 2020
dengan mengambil tema “ Kemandirian
Ekonomi Melalui Penguatan SDM dan Pembangunan Pariwisata “ dan dibuka oleh Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa
Timur Moh. Rudy,ST,M,M,T.
RKPD disusun berdasarkan dari
penjaringan aspirasi masyarakat,yang merupakan proses awal untuk Penyusunan
RKPD dilakukan secara bertahap oleh Pemerintah kabupaten Banyuwangi,melalui
forum Musrenbang tingkat Desa, forum tingkat Kecamatan Konsultasi publik dan
forum koordinasi Pemerintah Daerah.
Hadir pada Musrenbang Kabupaten
Banyuwangi 2020. Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas,M,Si. Kepala BAPPEDA
Provinsi Jawa Timur Forkorda Banyuwangi.Wakil Ketua DPRD Banyuwangi.Sekretaris
Daerah (Sekda) Banyuwangi. Kepala Perangkat daerah Banyuwangi. Pimpinan
Perbankkan dan Instansi vertical. Para Camat. para lurah.para Kepala Desa.
Ormas.LSM.
DR, Suyanto Waspodo,M,Si panggilan
akrab Yayan, sebagai Kepala BAPPEDA Banyuwangi melaporkan “ 1) Tujuan dari Musrenbang Kabupaten Basnyuwangi;
Mempertajam indikator serta target kinerja setiap program kegiatan. 2) Menyelaraskan kegiatan kabupaten
Banyuwangi dengan kegiatan Provinsi
dangan Pemerintah Pusat. 3 ) Mengklarivikasi usulan program satu
persatusumbernya dari Top - Donw dan Bottom-Up angkanya kurang lebih 1, 6
trilyun. 4) Menyepakati prioritas program dan kegiatan tahun 2021.Jumlah usulan program yang masuk
mencapai 5300 usulan, dan yang tertampung kurang lebih 2000 usulan, dan
undangan yang hadir kurang lebih 800 orang. Ungkapnya.
Bupati Banyuwangi menyampaikan bahwa
kita ini demokrasi terbatas, usuulan-usulan yang tertampung 5300 usulan, yang
bisa tertampung kurang lebih 2000 usulan dan yang tidak tertampung jangan
marah, usul boleh saja, tetapi uangnnya ini harus dibagi.
Insha Allah kalau Tol ini bisa
nyambung, jalan lintas Selatan akan nyambung, dan Banyuwangi akan ujung tombak
pengembangan di wilayah Jawa Timur. Kita harus belajar banyak, “Jangan Tol ini
tidak membawah berkah”,
Seperti Bupati Brebes ini mengeluh,
“dulu sebelum ada Tol Telor asin Brebes laku pesat, adanya TOl pengendara tidak
berhenti lagi di pasar Brebes.” Tetapi beberapa skanirio telah disiapkan,
sehingga di intergrasikan program perencanaan ke depan supaya jalan.
Jalan lintas selatannya sudah selesai
Glenmore. Kalibaru akan maju, Gandrung 1000, tentang orkrestrasi kegiatan partisipasi, yang bisa bertahan, daerah lain
hanya bertahan 2 tahun karena tekanan politik. Dengan dukungan anggota dewan
tidak ada tekanan sehingga Gandrung 1000 bisa bertahan.
Rilis Unicef setiap hari Indonesia
ada 440 bayi meninggal setiap harinya.. 40 orang ibu meninggal setiap hari, 19,
4 juta penduduk mengalami kelaparan, setidaknya 26 juta 290 jiwa tewas kareana
kecelakaan.lalu lintas setiap tahunnya. 50-100 % anak balita yang
pertumbuhannya tidak normal.
Data WHO Jumlah anak umur 7 – 12
tahun yang tidak bersekolah 1 juta 228700 anak. Usia 13 -14 di 34 Provinsi
jumlahnya 130.670 sebagai potret nasional sebagai gambaran di daerah-daerah
termasuk di Banyuwangi nantinya dirumuskan pada rencana rogram yang nantinya
menjadi subsidi.
Satgas Pemburu Penanggulangan
Kemiskinan, ada 70.000 orang miskin belum mempunyai NIK, diharapkan bulan Maret
NIK penduduk miskin harus selesai, dan yang meninggal 19.000 orang, dan kalau
yang meninggal di hapus mesti akan menurun kemiskinan.
Kalau Omnibus Law sudah terbit Pulau
Tabuan tinggal menerbitkan Perda saja, demo-demo diajak dialog tidak mau.
Investasi asing kalau perlu di percepat, tetapi Dewan malah membuat hak
Interpelasi. Impor minyak per hari 700-800 berel/hari. Pembangunan ekonomi
lintas Selatan Kepres No.80.
IPM Banyuwangi 2019 70,60 meningkat
0,54 %, Malang dan banyuwangi petanya hijau.Kemiskinan di Banyuwangi dari 20 % menjadi 7, 52
%.Kemiskinan tertinggi di kecamatan Kalibaru.dan bantuan tidak tepat
sasaran,Banyuwangi, Tulungagung.Ponorogo, Pacitan, Trenggalek luas daerahnya
sama, anggarannya 13 T , Banyuwangi anggarannya hanya 3 T berapa punanggaranya
tidak pernah tuntas, ungkapnya. (jok)