Surabaya- Anak – anak penyandang disabilitas, terus
mendapat perhatian khusus dari Peminrtah Kota ( Pemkot ) Surabaya.Salahsatunya anak-anak
di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surabaya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip)
Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi mengatakan, pihaknya mempunyai tim dari
Kecamatan Sukolilo yang bertugas untuk mendorong dan mengembangkan kreatifitas
anak-anak di YPAC Surabaya.
Harapannya, agar anak-anak di sana mempunyai
kepercayaan diri dan memiliki semangat dalam mengembangkan kreatifitas.
“Kita melakukan kegiatan di YPAC Surabaya awal mulanya
dengan maksud ingin membangun semangat dan meningkatkan kepercayaan diri
mereka,” papar Musdiq, kemarin lusa.
Menurut Musdiq, Melalui aksesibilitas literasi,
pihaknya ingin supaya anak-anak di sana lebih percaya diri dan lebih mengenal
dengan orang di luar lingkungannya.
Karena itu, pihaknya menyiapkan kegiatan-kegiatan
berupa pelatihan menulis dan mendongeng, bahkan mendatangkan mobil perpustakaan
untuk anak-anak di YPAC Surabaya.
“Sesuai dengan program kita tahun ini,
Gerakan Mendongeng (Gendon) dan menulis seribu. Dari kegiatan itu kita mencoba
mendidik anak-anak dari YPAC itu untuk bisa bercerita, untuk bisa mendogeng,”
tandasnya.
Melalui gerakan mendongeng, lanjut Musdiq, anak-anak di
sana akan belajar untuk, mengolah pikiran mereka serta berimajinasi
menyampaikan ke orang lain, berdasarkan fakta buku bacaan.
Hal ini, akan menjadi sesuatu yang lebih, sebab ia
akan belajar untuk mentransfer pikiran ke orang lain. Sementara itu, dengan belajar
menulis, anak-anak akan belajar berkomunikasi dan berbahasa dalam merangkai
sebuah kalimat dalam bentuk tulisan, sehingga bisa dipahami orang lain.
“Makanya kita nanti juga melakukan penataan dan
membranding perpustakaan di YPAC, termasuk pengelolaan buku-buku dan
sebagainya, termasuk yang kita awali itu kegiatan-kegiatan di sana,” ujarnya.
Kasi Layanan dan Informasi Perpustakaan, Dispusip Kota
Surabaya, Imam Budi Prihanto menjelaskan, setiap hari Selasa dan Rabu, Dispusip
menyediakan aksesibilitas literasi untuk anak-anak di YPAC Surabaya.
Aksesibilitas literasi itu berupa pelatihan kelas
menulis, kelas kreativitas, hingga mendongeng melalui mobil keliling yang
disiapkan.
“Dari pola-pola yang notabene bertujuan untuk
mencerdaskan anak-anak di YPAC, kita juga melakukan pemetaan. Tujuannya, untuk
mengetahui minat dan bakat pada masing-masing anak,” ungkap Imam.
Setelah diketahui minat dan bakat pada masing-masing
anak, kata Imam, selanjutnya Dispusip akan mengarahkan mereka ke hal yang lebih
detail, agar anak-anak bisa menghasilkan sebuah karya.
“Setelah diketahui minat dan bakat masing-masing anak,
baru kita arahkan ke yang lebih detail. Misalnya anak ini mampu bermain dengan
keterampilan, maka kita arahkan dia ke sana,” imbuhnya.
Dengan demikian, lanjut Imam, anak-anak tersebut
diharapkan bisa menghasilkan sebuah karya sesuai bakat dan minat mereka
masing-masing.
Namun begitu, tujuan utama dari kegiatan ini adalah
bagaimana anak-anak di YPAC ini memiliki kepercayaan diri dan keberanian untuk
bergaul dengan siapa saja.
“Kita mencoba mengarahkan mereka untuk bisa lebih
menghasilkan karya, bagaimana karya itu nantinya juga bisa dinikmati oleh orang
lain. Namun, paling tidak orang lain tahu bahwa ini adalah hasil karya mereka,”
tambahnya. ( Ham )