Surabaya- Ketua DPRD
Surabaya Adi Sutarwijono menemui perwakilan elemen-elemen ormas di Kota
Pahlawan, yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Akbar Arek-Arek Suroboyo.
Elemen-elemen ormas
itu diterima di ruang kerja Ketua DPRD Kota Surabaya. Yang hadir utusan Pemuda
PUSURA, BMC PUSURA (Bikkers Motor Community), BALGO Suporter PUSURA, Laskar
Merah Putih, juga Perhimpunan Hidroponik Surabaya (PHS).
Selain itu hadir
perwakilan KPPM (Komite Perekat Persaudaraan Maluku), IKBPS (Ikatan Keluarga
Besar Papua Surabaya), ABS (Anak Bangsa Sejati), FLOBAMORA (Flores, Sabu, Alor,
Rote, Timor Raya) BERSATU, M1R (Maluku Satu Rasa), SENKOM Mitra POLRI (Sentra
Komunikasi), PAB (Perjuangan Anak Bangsa) dan Karang Taruna Kota Surabaya.
Politisi PDI
Perjuangan (PDIP) itu sepakat dan mendukung kampanye “Jogo Suroboyo”, yang
punya misi menjaga Kota Surabaya aman, damai, dan saling hidup berdampingan.
“Terlebih tahun 2020,
Kota Surabaya menghadapi Pilkada langsung. Kita jaga kota ini agar proses
demokrasi dapat berjalan lancar, aman dan meriah. Kelak bakal terpilih
walikota-wakil walikota Surabaya yang terbaik pilihan rakyat,” papar Adi
Sutarwijono, Kemarin lusa.
Menurutnya, Pilkada
Kota Surabaya akan digelar 23 September 2020. Pesta demokrasi ini akan
mengundang sekitar 2,1 juta warga Surabaya yang punya hak pilih. Masyarakat
Surabaya akan memilih pemimpin baru. Menggantikan Walikota Risma dan Wakil
Walikota Whisnu Sakti Buana, yang habis jabatannya Februari 2021.
Ia menjelaskan, Kota
Surabaya tumbuh sebagai kota urban. Segala macam orang dari berbagai lapisan
dan golongan masyarakat, datang dan tinggal di Kota Surabaya. Mereka berasal
dari berbagai suku dan daerah di Indonesia.
“Di Kota Surabaya ini
pula, berbagai macam masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai,
bergotong-royong dan memecahkan masalah dengan musyawarah, jalan yang diajarkan
Demokrasi Pancasila. Saya ibaratkan, Surabaya menjadi ‘rumah bersama’ bagi
semua,” tandas Adi Sutarwijono.
Dia mengatakan, DPRD
Kota Surabaya sebagai rumah rakyat, terbuka bagi siapapun. Setiap pengaduan
akan diterima, setiap suara akan didengarkan, dan ditindaklanjuti oleh para
anggota Dewan.
“Jadi kalau
kawan-kawan anggota Dewan lantang berteriak, itu wajar. Misal, membela PKL yang
tergusur. Karena kami harus berbicara dalam ranah kepentingan rakyat,” ujar Adi
Sutarwijono.
Meski ada perbedaan
tupoksi, tapi Adi memastikan DPRD akan berjalan sinergis dengan Pemerintah Kota
Surabaya.
“Perbedaan tugas pokok
dan fungsi antara Pemkot dan DPRD itu justru saling melengkapi. Prinsipnya,
untuk Surabaya yang lebih baik, yang lebih maju, pro-rakyat dan lebih
berkeadilan,” tambahnya. ( Adv/ Ham)