Surabaya- Melalui
aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS NG). Pemerintah
Kota Surabaya memastikan bahwa, kelurahan melakukan input Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS).Tentunya, input data itu dilakukan setelah adanya
survei.
“Setelah dilakukan survey
langsung menginput,” papar Kepala Dinas Sosial Surabaya Suharto Wardoyo, Kamis
(20/2/2020).
Suharto Wardoyo juga
memastikan bahwa, input data itu ada historinya di aplikasi SIKS NG lengkap
dengan waktu, tanggal, bulan dan tahunnya. Data-data tersebut ditetapkan tiga
bulan sekali, dan terakhir ditetapkan oleh Kementerian Sosial pada Bulan
Desember 2019.
“Nah, data terakhir
hingga hari ini, ada 382.795 jiwa yang terdaftar di DTKS,” tandasnya.
Namun demikian, masih
ada sisa kuota bagi Pemkot Surabaya untuk menambahkan data tersebut. Apalagi,
saat ini ada surat permintaan perbaikan data kependudukan pada DTKS dari
Kementerian Sosial kepada seluruh daerah di Indonesia.
Menurutnya, dalam
surat tersebut, seluruh daerah diminta untuk memperbaiki data kependudukan bagi
anggota rumah tangga di DTKS yang teridentifikasi tidak padan dengan data
Ditjen Dukcapil Kemendagri.
“Hingga saat ini,
pemadanan itu masih terus kami lakukan, dan pemadanan itu ditarget paling
lambat 30 Maret 2020, jadi masih ada waktu,” ujarnya.
Anang menambahkan,
data DTKS ini digunakan pemerintah pusat atau Kemensos untuk memberikan
berbagai intervensi atau bantuan kepada masyarakat Indonesia, seperti BPJS PBI,
PKH, KIP dan Sembako. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya terus berkomitmen untuk
memperbaiki dan melengkapi DTKS itu. ( Ham )