Surabaya - Program permakanan yang
diserahkan, kepada tiap Kelurahan di Kota Surabaya. Merupakan gagasan Walikota
Surabaya Tri Rismaharini sejak Tahun
2013. Sedangkan permakanan ini dikelola oleh Dinas Sosial Surabaya
Tahun 2013 hingga akhir tahun 2019,
program permakanan ini sudah menyasar 30.865 jiwa yang terdiri dari 18.779 jiwa
lansia, 5.750 jiwa anak, dan 6.336 jiwa penyandang cacat dan penyakit kronis.
Setiap hari, mereka mendapatkan
kiriman permakanan. Program ini sengaja digagas untuk menjamin tidak adanya warga yang kelaparan.
Menurut Walikota Surabaya Tri Rismaharini, program permakanan ini diserahkan kepada
kelurahan, Wali Kota Risma meminta kepada semua lurah untuk mencari warga yang
membutuhkan permakanan.
Ia tidak mau ada warga Kota Surabaya
yang kelaparan. Bahkan, ia pun melempar guyonan tidak ingin ditanya
Malaikat soal warga Surabaya yang kelaparan.
“Kalau ada warganya yang kelaparan,
tolong dicari para lurah-lurah ini. Saya gak mau lho nanti ditanya Malaikat.
Risma, itu ada wargamu yang kelaparan, saya gak mau ditanya Malaikat seperti
itu.
Saya akan ngomong duluan, saya sudah
sampaikan kepada lurah-lurah saya untuk mencarinya Malaikat,” canda Wali Kota Risma saat
memberikan sambutan di rapat teknis pengendalian APBD tahun anggaran 2020 yang
diikuti oleh para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya.
Risma menjelaskan, sudah sepantasnya
program itu dilakukan oleh pihak kelurahan untuk membagi tugas antara dinas-dinas
dan kelurahan. Dia meminta camat dan lurah-lurah itu untuk mencari warga yang
kelaparan di wilayahnya masing-masing. “Jangan sampai ada warga kita yang
kelaparan,” ujarnya.
Ia menyampaikan, memberikan info bahwa ada salah satu warga
yang butuh permakanan dan kemudian bisa mendapatkan permakanan, merupakan
ibadah yang gampang dan tidak perlu mengeluarkan uang.
Untuk itu, dia meminta jajarannya
untuk memanfaatkan kesempatan ini dan tidak menyia-nyiakannya. Apalagi, jabatan
yang diembannya sekarang ini merupakan amanah dari Allah yang harus
dipertanggungjawabkan.
“Jabatan itu bukan punya kita
teman-teman. Sekarang saya memang menjadi Wali Kota Surabaya, tapi tidak tahu 3
jam lagi atau satu hari lagi. Semua ini hanya titipan. Makanya, kalau diberi
amanah itu, Bapak saya selalu bilang, kalau bekerja, bekerjalah seolah-olah
kamu akan hidup seribu tahun lagi, tapi kalau kamu ibadah, beribadahlah seolah-olah
kamu akan mati besok,” ungkapnya.
Risma menambahkan, apabila tidak
mengerti dalam pekerjaannya itu, maka harus bertanya kepada rekan-rekannya atau
yang lebih mengerti. Ia juga meminta tidak perlu malu bertanya apabila memang
tidak mengerti.
“Saya paling senang bertanya jika
memang tidak mengerti, saya tidak pernah malu. Jadi, ayo bertanya jika memang
kalian tidak mengerti atau tidak tahu,” tambahnya. ( Ham )