Surabaya- Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini memantau langsung bozem yang ada di sisi utara
Underpass Mayjen Sungkono, Kamis (26/12/2019). Saat itu, ia didampingi oleh
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhsan, Kepala Dinas PU Bina Marga dan
Pematusan Erna Purnawati serta jajarannya, dan Kepala Dinas Perhubungan Irvan
Wahyu Drajat.
Ada pula Kepala Bagian
Administrasi Pembangunan Rubben Rico, dan Kepala Bagian Umum dan Protokol
Wiwiek Widiyanti, serta Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Febriadhitya Prajatara.
Saat itu, Wali Kota
Risma memberikan berbagai arahan, termasuk pengerukan bozem hingga meninjau
langsung pompa air yang ada di lokasi itu. Bahkan, saat itu Satgas PU Bina
Marga diminta mengecek saluran kecil yang airnya tergenang.
Pada kesempatan itu,
Wali Kota Risma mengatakan bahwa bozem yang ada di pinggir underpass itu banyak
sekali fungsi dan manfaatnya. Salah satunya bisa menyedot air yang ada di
underpass.
“Kita juga bisa
kontrol air melalui bozem ini, sehingga airnya yang mengalir bisa berkurang karena
kita tahan di sini,” papar Wali Kota Risma saat meninjau bozem underpass itu.
Menurut Wali Kota Risma, di kawasan itu hanya dipasang
pompa kecil karena untuk menampung dari underpass. Sedangkan di Bozemnya
sendiri tidak menggunakan pompa air, sehingga nanti sifatnya hanya untuk
menampung air sementara.
“Cuma memang bozem
yang di sini harus dalam, sehingga nanti kita bisa kontrol air supaya tidak
cepat turun (ke arah utara),” ujarnya.
Ia mengatakan, air
yang ditampung di bozem underpass itu, nantinya akan masuk ke box culvert
Banyuurip. Setelah itu, melewati beberapa pompa air, seperti pompa greges,
pompa kandangan dan juga ada pompa air Balong.
Sementara
itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati mengatakan
bozem yang ada di pinggir underpass itu luasnya sekitar 700 meter persegi.
Sebelum air masuk ke Bozem itu, ada saluran yang melewati bawah jalan
underpass.
“Bozem itu kita keruk
supaya lebih dalam dan supaya bisa menampung air lebih banyak,” ungkap Erna. (
Ham )