Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini didampingi
berbagai pihak melakukan groundbreaking pembangunan gedung baru RSUD dr M.
Soewandhie, Rabu (18/12/2019). Groundbreaking itu ditandai dengan bunyi sirine
dan proses pemancangan.
Saat itu, Wali Kota Risma mengatakan dengan adanya
groundbreaking ini diharapkan proses pembangunan gedung baru itu dapat segera
dilakukan dan dapat selesai sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Ia juga
berharap tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama pelaksanaan
pembangunan.
“Kalau ini sesuai jadwal, maka akan banyak
saudara-saudara kita yang bisa disembuhkan, karena sudah banyak yang menunggu,”
papar Wali Kota Risma saat melakukan groundbreaking.
Ia mengaku sedih ketika melihat data penderita penyakit
kanker yang menunggu berobat sangat lama. Kalau kemoterapi waktunya sekitar
lima sampai enam bulan, sedangkan kalau pakai radioterapi bisa sampai setahun.
“Waiting listnya lama sekali. Kasihan mereka menunggu.
Kemudian mereka masih takut kalau pengobatan kemoterapinya bayar mahal. Orang
sakit kanker itu hidupnya harus bahagia, tidak boleh stress. Kalau sudah sakit
terus mikir biaya mahal kan kasihan mereka,” ungkapnya.
Masih Risma, dengan dibangunnya gedung baru yang akan
dilengkapi dengan fasilitas radioterapi ini diharapkan bisa membantu
meringankan beban warga Kota Surabaya. Harapannya, mereka tidak takut kalau
harus berobat, karena rumah sakit ini
memang bertujuan untuk membantu warga yang kesusahan karena sakit.
“Apalagi ini memang diprioritaskan dan disiapkan untuk
warga yang mengalami penyakit kanker dan sebagainya,” imbuhnya.
Menurutnya, tugas utamanya adalah membantu meringankan
beban warga Kota Surabaya. Karenanya, dia pun tidak mempermasalahkan apabila
rumah sakit Soewandhie itu devisit karena banyak membantu warga. “Yang paling
penting warga saya bisa selamat,” tandasnya.
Dia menjelaskan, sebenarnya perluasan RSUD dr M.
Soewandhie itu sudah direncanakannya sejak awal menjadi Wali Kota Surabaya.
Namun, pembebasan lahannya yang agak kesulitan. Ia pun bersyukur hingga
akhirnya bisa berhasil sampai saat ini. “Jadi, ini benar-benar rumah sakit yang
penuh perjuangan dan doa,” candanya.
Kepala Bidang Bangunan Gedung DPRKP CKTR Iman Krestian
mengatakan gedung baru RSUD dr M. Soewandhie ini akan memiliki Sembilan lantai,
yang terdiri dari delapan lantai dan satu semi basement.
Namun, proyek multiyears itu akan dibangun enam lantai
dulu. Sedangkan tiga lantai sisanya akan dianggarkan tahun depan. “Enam lantai
ini kami targetkan rampung November 2020, jadi akhir tahun 2020 diharapkan bisa
dioperasikan,” kata Iman.
Iman menjelaskan, gedung baru itu berdiri di atas lahan
seluas 3.600 meter persegi.
Sedangkan luas lantainya mencapai 25 ribu meter
persegi. Ia juga menegaskan bahwa gedung itu akan tersambung dengan gedung lama
dan akan ada jembatan penghubungnya.
“Kami (DPRKP CKTR) hanya membangunkan gedugnya, sedangkan peralatan medis semuanya, pengadaannya dilakukan oleh pihak RSUD dr M. Soewandhie. Mereka juga akan melakukan lelang peralatannya itu, jadi parallel sama-sama jalan, sehingga ketika gedungnya selesai, peralatannya pun sudah siap dan segera dioperasikan,” tambahnya. (Ham)