TULUNGAGUNG - Sekolah SD penerima DAK 2019 resah
di duga oknum wartawan memeras bila tidak di beri uang akan di beritakan di
media, viral di salah satu media sosial lokal. Ar, media nasional
mengkonfirmasi Kepala UPT Besuki, Suharni, M.pd, MM lewat whatsapp, tentang
resahnya sejumlah Kepala sekolah SD
penerima DAK 2019 di duga di peras.
Assalamualaikum
warohmatullahi wabarokatuh, selamat siang bapak Harni mohon tanggapan dan komentar bapak ada berita
DAK SD yang di muat salah satu media online itu....apa benar ada keresahan dari
kepala sekolah, karena ada ulah oknum wartawan memeras ???, tanya Ar.
Matursuwun,
alhamdulillah... tadi pagi saya sudah konfirmasi dengan seluruh kepala sekokah
penerima DAK tahun 2019 ternyata informasi tersebut tidak benar terimakasih,
jawab Harni.
Berarti
apa yang di katakan Kepala sekolah berinisial SG di berita itu tidak benar ya
pak Har ?.
Iya,
begitulah adanya mas terimakasih.
Inggih
bapak terimakasih atas kerjasamanya hanya buat hak jawab biar temen temen media
kalau memberitakan tidak ngawur terimakasih bapak.
Sama
sama terimakasih atas kerjasamanya yang
sudah terjalin sangat baik selama ini... semoga panjenangan... semakin sukses
dan berbahagia penuh keberkahan, amiiin, amin amin, terima kasih mas Ar semoga kita di pertemukan untuk menjadi
sahabat amin, ini poto rapat klarifikasi tadi pagi mas bersama 8 kepala sekolah
penerima DAK 2019 terimakasih, ucap Harni.
Siap
matur suwun sangat atas kerjasamanya, panjenangan nama komplit sinten inggih (
siapa ya ) ?.
Suharni,
M.pd, MM terimakasih mas semoga kita di pertemukan untuk menjadi sahabat, amin,
terang Harni.
Viralnya
SD penerima DAK 2019 juga melanda wilayah Kauman Kalangbret
kedatangan media ke sekolah penerima DAK di anggap meresahkan.
Beberapa
media hadir pertemuan dengan Polsek Kauman Kalangbret tidak ada masalah.
sekolah tidak merasa ada pemerasan wajar
media silaturahmi mengisi buku tamu menandakan antara sekolah dengan
media saling terjalin komunikasi yang baik, kepala sekolah tidak merasa di
peras, jelasnya.
Media ini mencoba
mengkonfirmasi kepala sekolah tentang
berita yang viral, berhubung siswa ada ujian belum dapat di temui. Wartawan
sebagai kontrol sosial masyarakat salah satunya menciptakan komunikasi yang baik bukan menciptakan sensasi meraih hasil sesuatu dengan cara yang
kurang baik. (Rid/Nan)