BANYUWANGI - Ramainya
pengunjung dan pembeli di Pasar Tradisional Wit-Witan desa Alasmalang
Singojuruh Banyuwangi. setelah Bupati
Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas menggelar” Banyuwangi Traditional MARKET
Festival 2019 dan Lounching SIM Pasar pada hari Rabu (30/10).
Pasar Wit-Witan merupakan pasar
tradisional yang dikelola oleh ibu-ibu PKK desa Alasmalang, dimana pasar
Wit-Witan ini bersih dari sampah plastic
sesuai gerakan bupati Banyuwangi anti sampah plastic,.sedangkan penjualnya
memakai pakian tradisional yang menjadi perhatian bungkusnya dari bahan bamboo
(besek) kertas dan daun. Wit-Witan ini rindang sangat asri, yang dijajakan
adalah kuliner kas masyarakat Singojuruh juga hasil kerajinan UMKM , juga
tempat silahturohim.
Dengan ramainya pengunjng, maupun
pembeli di Pasar Tradisional Wit-Witan menjadi insperasi tersendiri bagi kepala
sekolah SMA Negeri Taruna Santri Darussholah ( TRASANDA ) Singojuruh Banyuwangi
H. Moh. Rifai bahwa Pasar Wit-Witan bisa
dijadikan “ Laboratorium Ekonomi bagi anak
didiknya.
Dikomfirmasi setelah bincang-bincang
dengan Bupati Banyuwangi tentang Pasar Tradisional Wit-Witan menjelaskan ,
bahwa Moh. Rifai sebagai kepala sekolah SMAN TRASANDA Darusholah sangat ter
inspirasi dengan ramainya pengunjung dan pembeli, juga mengagumi keasrian yang alami dan bersih
lokasi dari sampah plastic.
Juga mengatakan di Pasar Tradisional
Wit-witan ini merupakan munculnya gagasan yang kriatif, yang bisa mendobrak
perkembangan ekonomi, juga memberikan lapangan pekerjaan pada masyarakat
sekitarnya. Dan yang paling penting adalah mengedokasi
dalam hal untuk mencari uang, dalam hal berbisnis, juga bagaimana berpikir
sehat dan bersih semua kuliner yang dijajakan di Pasar ini.
Pasar Tradisional Wit-Witan ini juga
merupakan tempat untuk pertemuan
silahturohim, sebab tempatnya bebas dari sampah plastic maupun sampah lainnya,
juga asri, sejuk alami, dan peralatan yang dijajakan juga alami semua, terbuat dari hiasan bambu tanpa
plastic dan penjualnya memakai pakian adat Banyuwangi ,ini yang menarik luar
biasa, tidak ada di tempat yang lain.
Sebagai pendidik, tempat ini (Pasar
Wit-Witan) kedepannya bisa dijadikan tempat
laboratorium ekonomi bagi anak didik saya,
juga hal yang relevan. Dan bagi siapapun
saya kira penting.
.
Suatu ketika anak-anak saya minta bisa tampil pameran
kuliner di Pasar Tradisional Wit-Witan ini, juga bisa ditampilkan budaya kesenian tradisional , sebagai
pengembangan bakat minat bagi anak didik.
Sekali lagi ini, merupakan gagasan
kriatif camat Singojuruh Moh Lutfi, dan sebagai pendidik memberikan apresiasi
yang setingi-tingginya kepada camat Singojuruh. Harapan saya ide yang baik ini
harus terus dikembangkan dan selalu dipantau dan dikawal, sampai nantinya bisa menjadi distinasi periwisata
bagi masyarakat Banyuwangi dan luar kota Banyuwangi , juga Pasar Tradisional Wit-Witan
manyajikan kuliner yang sehat, dan sangat menarik.katanya
(jok)