TULUNGAGUNG - Windu yang tidak bersedia
dikonfirmasi diketahui bersama dua orang
tamu pria dan wanita di ruang kerjanya dan kedua tamunya itu keluar dari ruangan menuju mobil panther warna hitam plat L 1581 SW yang terparkir di halaman kantor
PDAM bergegas pergi melewati pos penjagaan. Sedangkan mobil Kijang Inova milik
Windu plat AG 1198 SD terparkir disamping tembok ruang kerjanya.
Drs.
Windu Branja menjabat Plt.Direktur PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ) di
perbincangkan, di karenakan kedekatannya dengan Dirut lama ( Drs. Hariyono,
M.Si ) posisinya naik Plt bukan di staf ahli, pada bulan oktober 2020 nanti
pensiun selisih bulan dengan saya, ucap S.
Di
internal BUMD ( Badan Usaha Milik Daerah ) itu selama ini tidak sehat ada empat
karyawan ditepikan salah satu dari ke empat karyawan ada yang tidak di beri
tugas, bahkan ada yang bersuara lantang dapat tugas baru. Hingarnya di PDAM terendus sampai ke telinga
aparat penegak hukum kini kasusnya sedang di dalami Kejaksaan Negri
Tulungagung, ujarnya.
Lanjut
S, kasus PDAM bagaikan gunung es banyak masalah dugaan terbitnya SK pembelian pipa baru beserta surat pernyataan
baru, dugaan pipa lama yang tertanam ukuran 300 – 200 dim per lonjor panjang 6
meter ada sekitar 333 lonjor mencapai 1
miliar, dugaan bantuan dana dari luar
negri miliaran rupiah lima kali pencairan, pengajuan di awal menggunakan dana
talangan 2 miliar dari Pemkab Tulungagung, dugaan pungutan Rp 200 ribu dari MBR
( Masyarakat Berpenghasilan Rendah ) pasang
baru air minum jumlahnya ribuan MBR itu gratis, dugaan uang denda keterlambatan
Rp 5000 dari pelanggan, dugaan dana
tunjangan dan mahal ( transportasi ) selama 8 tahun sebanyak 158 karyawan,
dugaan dana koperasi di internal PDAM sejumlah ratusan juta rupiah, pembukuan
bendahara murat marit. Sekitar 30
karyawan PDAM termasuk Kabag, Kasi, Kacab pihak rekanan dan masyarakat yang ada
kaitannya dengan kasus PDAM di periksa, ungkapnya. (Rid/Nan)