BATULICIN - Kajian Resiko Bencana adalah salahsatu langkah awal pembuatan Dokumen perencanaan kedepan dalam meminimalisir korban bencana.
Kajian ini akan menjadi dasar pembuatan dokumen termasuk dokumen tata ruang pembangunan diwilayah ini.
Hal ini disampaikan Kepala BPBD Tanbu melalui Kepala Bidang pencegahan dan kesiapan siagaan, Abdurahim dalam Diskusi Publik Kajian Resiko Bencana.Kamis (07/11/19) diruang rapat Bersujud 1.Kantor Bupati Lantai 3.
"Apalagi dengan adanya dokumen ini maka akan mengeluarkan peta perbencana. Misalnya peta banjir maka akan keluar lagi 3 peta yakni peta bahaya, peta kerentanan dan peta kapasitas. Disitu nanti semua pihak terkait akan bisa membaca, wilayah mana yang tidak boleh dibangun kerena target kita adalah indek penurunan resiko bencana,"terangnya.
Lanjutnya lagi, kalau indek resiko bencana tidak bisa diturunkan berarti pemerintah dianggap tidak berhasil dalam penanganan bencana.
"Logikanya kalau daerah itu sudah dianggap rawan bencana namun kita masih membangun, berarti kita tidak menurunkan indek bencana tapi justru malah menaikan.Mudah mudahan dengan adanya peta rawan bencana dan dokumen ini dapat menjadi acuan kita di Tanah Bumbu ,"pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, sambutan Bupati Tanah Bumbu melalui Asisten Bidang Ekonomi Dan Pembangunan Drs. Suhartoyo mengatakan. Pelaksanaan diskusi ini merupakan salahsatu fase yang sangat penting dalam penyusunan dokumen peta resiko bencana.
"Kerena itu, melalui pelaksanaan diskusi publik ini kami berharap akan menghasilkan kesepahaman bersama dan rumusan terbaik dalam menyusun peta resiko bencana daerah ,"sebutnya.
Tambahnya, pemerintah bersama stake holder akan memetakan titik titik rawan terjadi bencana di daerah ini.
"Kedepan kita lebih sigap,siaga dan tanggap ketika dalam penanggulangan bencana, khususnya dalam mengantisipasi terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan di daerah ini, "tandasnya.
Sementara itu kegiatan menghadirkan narasumber dari Kepala Bidang Pengurangan Resiko Bencana BNPB Pusat Rizki Tri Satria. forum koordinasi pimpinan daerah setempat. Serta para camat dan sejumlah instansi vertikal lainnya. (fan)