Surabaya - Warga
Kampung Simorejo, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal panen beragam
sayuran yang ditanam dengan cara hidroponik, Kamis (17/10/2019). Tanaman yang
ditanam dengan menggunakan air tersebut, akhirnya bisa dipanen setelah 3 bulan
dari masa penanaman.
Beragam jenis sayuran
yang ditanam secara hidroponik tersebut mulai dari Selada Merah, Hijau,
Kangkung, serta Sawi Daging. Acara Panen Tanaman Hidroponik dihadiri,
Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi didampingi Camat
Sukomanunggal, Lakoli.
Di hadapan warga RT 09
RW 02 Simorejo, Eri Cahyadi mengapresiasi kerja keras mereka membangun Kampung
Hidroponik.
Di kampung ini, di
depan rumah warga, tak hanya terdapat deretan tanaman hidroponik. Di lahan yang
kosong di sekitar area tersebut juga dimanfaatkan oleh warga untuk budi daya
ikan Patin dan Nila.
“Ketika bicara Smart
City, tak hanya bersih dan hijau, tapi juga guyub dan masyarakatnya bergotong
royong. Apalagi, lingkungan seperti ini dikerjakan secara swadaya,” ujar Eri.
Plt. Kepala Dinas
Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya ini berharap, hidroponik
yang dikembangkan warga semakin pesat.
Sehingga, ketika
dipanen bisa dijual ke rumah makan maupun hotel. Menurutnya, Pemerintah Kota
(Pemkot) Surabaya siap memfasilitasi untuk memasarkan produk hidroponik
tersebut.
“Kalau jumlah panennya
besar, saya bisa koneksikan ke rumah makan, jika butuh selada merah, sawi bisa
ambil di sini. Jika hidroponik bisa langsung dijual, kampung akan tambah
guyub,” paparnya.
Eri mengakui, di
Kampung Simorejo bercocok tanam dengan cara hidroponik belum berlangsung lama,
sejak Agustus 2018. Namun, ia yakin, dalam beberapa bulan ke depan
pengembangannya semakin baik.
“Ini masih baru,
bayangkan kalau 2-3 bulan lagi tambah dasyat, bisa ditularkan ke RT, RW,
kampung, bahkan kecamatan lainnya,” ungkapnya.
Tak sekadar sebagai
kampung penghasil tanaman hidroponik, Eri berharap, dengan bertambah banyaknya
warga yang bercocok tanam dengan hidroponik bisa menjadikannya sebagai Kampung
Wisata Hidroponik.
“Mohon ditingkatkan,
ayo kita buat menjadi Kampung Wisata Hidroponik. Sehingga, bisa menjadi contoh
bagi kampung lainnya,” tandasnya.
Salah satu tokoh
penggerak bercocok tanam ala hidroponik, yang sekaligus Ketua RW 09, Ashari
menyampaikan, bahwa pengembangan tanaman hidroponik dilakukan karena
keterbatasan lahan.
Ia mengungkapkan, jika
hasil panen hidroponik selama ini, selain dikonsumsi sendiri oleh masing-masing
warga, juga dijual ke para pedagang kaki lima.
“Biasanya juga kami jual
ke mereka yang jualan mie. Ke depan kami berencana bekerja sama dengan badan
usaha pemerintah untuk memasarkannya,” jelas Ashari.
Ke depan, ia
mengharapkan setiap rumah warga yang ada di kawasan Simorejo wajib menanam
hidroponik.
Ia mengaku senang, selama
ini warga antusias dan gotong royong bercocok tanam dengan cara hidroponik,
mulai dari pembibitan hingga panen.
“Tiap rumah nantinya
harus tanam hidroponik. Sekarang ini, sejumlah warga dan tiap gang sudah ada tanaman
hidroponik,” tambahnya. ( Ham )