Surabaya- Pengarahan
oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang digelar di Gedung Siola, Kamis ( 10
/ 10 / 2019 ) itu diwarnai isak tangis, sebab anak-anak ini diminta Wali Kota
Risma. Untuk minta maaf kepada orang tua mereka masing-masing dan mencium kaki
orang tuanya. Pasalnya, pengarahan kepada anak- anak ini yang terindikasi
tawuran.
Para ibu-ibu yang
menerima anaknya minta maaf, langsung terisak tangis. Hampir semua orang tua
yang diminta maju ke depan dan anak-anaknya minta maaf, tak kuasa menahan
tangisnya. Sesekali mereka menghapus air mata yang tumpah itu melalui
krudungnya.
Anak-anak yang
mendapatkan pengarahan dari Wali Kota Risma dan Kapolrestabes Surabaya itu,
diminta untuk saling bermaaf-maafan dan berpelukan.
Bahkan, Wali Kota
Risma meminta setelah keluar dari ruangan itu tidak ada lagi geng Jawara atau
pun geng All Start.
"Kalian harus
janji setelah keluar dari ruangan ini, tidak ada lagi geng-gengan, yang ada
adalah arek-arek Suroboyo. Setuju?" tanya Wali Kota Risma kepada anak-anak
itu sembari dijawab "setuju".
Di samping itu,
anak-anak ini juga diminta untuk menuliskan biodatanya dilengkapi dengan
keinginannya dalam secarik kertas yang sudah diberikan oleh jajaran Pemkot
Surabaya.
Setelah mereka
menuliskan itu, satu persatu lembaran itu dilihat oleh Wali Kota Risma.
“Setelah saya lihat, ternyata mereka ini normal, tapi memang mereka tidak
mengerti, banyak yang ikut-ikutan,” papar Risma.
Risma memastikan bahwa,
sudah meminta tolong kepada Kapolrestabes Surabaya. Untuk mencari otak atau
aktor di balik kejadian itu. Sebab, anak-anak ini seolah-olah dipressure atau
ditekan untuk ikut dalam geng mereka.
“Mereka ini hampir 95
persen tidak mengerti. Jadi, ini ada otak yang menggerakkan mereka. Tapi
otaknya ini berada di belakang. Katanya dua orang sudah ditangkap dan akan
ditindaklanjuti,” ujarnya.
Menurut Wali Kota
Risma, yang paling penting anak-anak ini tidak mudah percaya kepada siapapun
yang mengajak untuk tawuran.
Misalnya seperti
disampaikan anak-anak tadi bahwa ada yang mengajak dan ditekan serta diancam.
“Anak-anak ini tidak perlu takut. Bahkan, tadi ada yang cerita bahwa sudah
keluar dari grup WA, tapi kemudian mereka dipaksa lagi, ditarik lagi oleh mereka
dan ditakut-takuti,” tandasnya.
Ia juga memastikan
bahwa pihak kepolisian sudah mendeteksi oknum-oknum yang mengajak tawuran itu,
sehingga berkali-kali Wali Kota Risma meminta anak-anak itu untuk tidak takut
pada oknum yang mengancamnya.
Bahkan, Wali Kota
Risma juga meminta untuk langsung melaporkan kepada pihak kepolisian
melalui nomor 110 atau melalui aplikasi Jogo Suroboyo. “Bisa juga langsung
menghubungi 112. Nanti kita tindaklanjuti, jadi jangan takut,” imbuhnya.
Sementara itu,
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho juga menjelaskan apabila ada
kejadian. Yang mengganggu keamanan dan ketertiban Kota Surabaya. Ia meminta
untuk melaporkan kepada pihak kepolisian melalui aplikasi Jogo Suroboyo itu.
“Tolong difotokan
melalui aplikasi itu, nanti kami akan tindaklanjuti,” paparnya. ( Ham )