BATULICIN - Kawasan Wisata Liang Bangkai ditanami berbagai jenis
bibit pohon dalam rangka memperingati gerakan nasional pemulihan
daerah aliran sungai (DAS).
Penanaman serentak simbolis 300
bibit batang pohon ini merupakan inisiasi
Kesatuan Pengelola Hutan (KPH)
Kusan, di kawasan wisata Goa Liang Bangkai
Kecamatan Mantewe, Jum at (25/10/19).
Dimulai dari Ketua TP PKK Kabupaten
Tanah Bumbu Hj. Sadariah beserta pengurusnya. Penanaman bersamaan dilakukan
pihak jajaran Pemkab Tanbu serta perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
setempat.
"Kegiatan penanaman serentak
ini dalam rangka upaya mengupayakan gerakan program strategi nasional sekaligus
rangkaian gerakan Revolusi hijau,"kata
Kepala Kesatuan Pengelola Hutan
(KPH) Kusan, Ir. Safriani, MP, dalam laporannya.
Dia menyampaikan, sekitar 1,5 hektar
ditanami ribuan bibit pohon khusus nya di wilayah DAS, maka kegiatan penanaman
ini berkaitan dengan daerah yang mengalami lahan kritis.
"Jumlah lahan yang akan
ditanami akan terus ditingkatkan sesuai luasan lahan kritis dengan bekerjasama
baik perusahaan ataupun masyarakat pemilik lahan,"jelasnya.
Meski itu pihaknya akan terus
menggalakan penanaman ini melalui kerjasama baik perusahaan atau
masyarakat pemilik lahan
melalui Kelompok Tani Hutan
(KTH)
"Melalui KTH kita terus
melakukan pembinaan,agar bagaimana masyarkat secara bersama sama tidak hanya
menanam namun juga mampu memelihara dan merawat pohon
tersebut,"sebutnya.
Gubernur Kalimantan Selatan H.
Sahbirin Noor melalui Asisten Bidang Pemerintah Dan Kesejahteraan Rakyat, Ir.
Mariani menjelaskan. Tujuan dari penanaman pohon ini merupakan bentuk menjaga
kelestarian dan keseimbangan dalam program revolusi hijau atau rehabilitasi
hutan dan lahan.
"Kegiatan ini turut meningkatan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lahan secara optimal, dengan
tetap menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem (DAS) di Kalimantan
Selatan,"ungkapnya.
Kerusakan ekosistem itu lanjutnya
selalu berdampak buruk bagi lingkungan. Mengingat dampak dari kebakaran hutan
dan lahan (Karhutla) saat ini sudah dirasakan masyarakat sepanjang musim
kemarau tahun ini.
"Selain itu,potensi bencana
banjir dan tanah longsor juga menjadi ancaman serius sekaligus ancaman saat
musim penghujan tiba. Selain berdampak langsung pada warga,bencana ini juga
berdampak kerusakan lingkungan. Hal ini sangat merugikan,kerena aktivitas
sosial dan ekonomi warga dan lingkungan saling bergantung satu sama
lain,"tandasnya. (fan)