Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya langsung melakukan
konsolidasi untuk memenuhi semua persyaratan sebagai venue Piala Dunia U-20
2021. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi
mengatakan, standar internasional mengharuskan setiap venue memiliki lima
lapangan latihan. Juga akses menuju stadion utama yang harus bisa dilalui bus
pemain.
“Lima lapangan itu sudah kita siapkan enam alternatif. Yakni,
lapangan di Gelora Putra Lakarsantri, lapangan Karanggayam, lapangan Gelora 10
November, kemungkinan di lapangan Made, dan dua lapangan baru yang akan kita
bangun di Gelora Bung Tomo (GBT),” papar Eri Cahyadi saat melakukan survei
bersama sejumlah dinas terkait di Surabaya, Sabtu (26/10/2019).
“Yang sudah siap saat ini kan lapangan di Lakarsantri dan Gelora
10 November. Berarti kurang tiga lagi,” tambah Eri.
Survei dilakukan di hampir semua titik. Yakni di Lakarsantri,
Made, dan GBT. Di GBT, dua lapangan baru bakal dibangun di sisi timur.
“Lapangan-lapangan untuk latihan ini akan dilengkapi fasilitas standar
internasional. Yakni, rumput khusus, kamar ganti, toilet, bench, dan lampu
dengan daya minimal 800 watt,” kata Eri.
Tak hanya itu, pemkot juga menyiapkan akses baru menuju GBT yang
akan disambungkan dari Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB). Nantinya, JLLB akan
tersambung dengan jembatan layang yang kini sedang dibangun Pelindo III dari
tol Surabaya-Gresik menuju Terminal Teluk Lamong.
“Dengan demikian, nanti akan ada tiga akses jalan menuju GBT.
Yakni, lewat Pakal, lewat jalan di bawah tol Surabaya-Gresik, dan dari jalan
layang Pelindo yang tersambung ke JLLB,” kata Eri.
Kebutuhan lahan untuk akses jalan dari JLLB ke GBT, kata Eri,
relatif lebih mudah karena hanya perlu membebaskan empat persil lahan. “Dari
empat persil itu, satu milik warga sedangkan tiga lainnya milik investor.
Investor nanti kita panggil apakah bisa jika lahan mereka kita jadikan fasum,”
kata Eri.
Eri menambahkan, pengerjaan akses jalan dan lapangan latihan
akan dilakukan secara paralel. “Karena APBD disahkan 10 November, maka lelang
bisa langsung jalan. Januari akhir InsyaAllah sudah dikerjakan. Kami targetkan
Oktober atau November tahun depan sudah rampung semua,” kata Eri.
Survei juga mendetailkan beberapa teknis pekerjaan. Termasuk
penyiapan buffer zone yang akan menjadi benteng pepohonan antara Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Benowo dan GBT. Tujuannya, bau TPA yang menyengat bisa
diredam oleh pepohonan.
Begitu juga tanaman peneduh di sekitar lapangan latihan. Eri
Cahyadi yang juga Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH)
meminta beberapa pohon tertentu ditanam di sekitar lapangan. “Biar para pemain
dunia yang datang tidak terlalu kepanasan di Surabaya. Ini sudah menjadi
instruksi Ibu Wali Kota (Tri Rismaharini),” pungkasnya. ( Ham )