Surabaya - Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya berencana menjadikan Kampung Lawang Seketeng yang berada
di Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng Surabaya, sebagai salah satu destinasi
wisata heritage. Karena itu, pemkot saat ini sedang menyiapkan grand
design untuk penataan di kawasan kampung lawas tersebut.
Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi memastikan
pihaknya segera menyiapkan kebutuhan untuk penataan di kampung itu. Menurutnya,
banyak sekali bukti-bukti otentik sejarah yang ditemukan di kawasan tersebut.
Nantinya bukti-bukti sejarah itu bakal dikoneksikan satu sama lain.
"Sehingga nanti
salah satu wisata yang ada di Lawang Seketeng ini bisa satu paket, termasuk
bahwa di sini ada dua makam, yang sebelahnya masjid ada makam syekh, yang kedua
makam Mbah Pitono," papar Eri, Jum’at (25/10/2019).
Ia menjelaskan, banyak
masyarakat yang tidak mengetahui asal-usul makam Mbah Pitono yang berada di
tengah perkampungan itu. Diduga, Mbah Pitono dahulu merupakan salah satu guru
ngajinya Presiden Soekarno dan Bung Tomo (Pahlawan Kemerdekaan).
Karena itu, pihaknya
ingin supaya asal-usul sejarah itu nantinya bisa diketahui masyarakat.
"Sehingga nanti sejarah itu akan teringat betul bahwa di sini ada punden
(Makam Mbah Pitono) itu sejarahnya seperti apa, ceritanya seperti apa,"
ungkapnya.
Di kawasan ini, lanjut
Eri, juga terdapat sumur tua dan Musholla kuno yang menyimpan banyak benda
sejarah. Seperti tombak, Al-Qur'an bertuliskan tangan, ilmu falaq, hingga waktu
shalat zaman dahulu.
Bahkan, di kampung ini
juga terdapat rumah tinggal Presiden Soekarno serta meja bundar yang diduga
pernah digunakan Bung Tomo. "Di sini juga kita ketahui ada langgar
(musholla), juga ada rumah Bung Karno, ada mejanya Bung Tomo juga yang ada di
sini, itu akan kita gandengkan, bahwa kampung ini pernah ditinggali Bung Karno
dan Bung Tomo," tandasnya.
Menariknya, bangunan
rumah-rumah lawas di Kampung Lawang Seketeng ini juga masih terawat hingga
sekarang. Untuk itu, Pemkot Surabaya juga bakal mengkoneksikan kesan vintage
rumah-rumah kuno itu dengan objek-objek sejarah.
Namun, penataan yang
dilakukan tidak menghilangkan estetika dari kampung lawas itu sendiri.
"Sehingga nanti orang bisa lihat ini pariwisata kota sejarah, kampung
lawas, peradaban yang tua, itu yang akan kita munculkan di sana," ujarnya.
Selain, mengkoneksikan
objek-objek peninggalan sejarah, Pemkot Surabaya juga bakal melakukan penataan
kembali dinding-dinding di kawasan itu dengan sentuhan mural. Nantinya, desain
mural juga bakal disesuaikan dengan kondisi di sekitar.
“Kalau di depannya
langgar (musholla), maka bentuk muralnya itu bentuknya islami. Apa yang ada
didekatnya maka akan dibuat menjadi tematik," katanya.
Menurutnya, untuk
mendukung Kampung Lawang Seketeng sebagai destinasi wisata heritage, Pemkot
Surabaya juga bakal menyiapkan gaet yang berasal dari anak-anak di sekitar.
Nantinya anak-anak bakal dilatih untuk menjadi pemandu wisata.
“Insya allah kita
sudah kerjasama dengan teman-teman, nanti ini gaetnya itu juga dari sini. Nanti
kita juga akan panggil pelatih yang dulu ngelatih Cak dan Ning kita. Sehingga
adik-adik yang ada di sini nanti bisa jadi tour gaetnya,” ujar Eri.
Dia menambahkan,
rencananya Kampung Wisata Heritage di Kelurahan Peneleh ini bakal diresmikan
bertepatan pada Hari Pahlawan 10 November 2019. Dengan demikian, momen itu juga
menandai bahwa Kampung Lawang Seketeng ini juga menjadi salah satu saksi bisu
sejarah perjuangan Kota Surabaya.
“Insya Allah
(peresmian) tanggal 10 November, jadi Hari Pahlawan itu sebagai penanda Kampung
Lawang Seketeng, karena kampungnya Pahlawan, ada Bung Tomo dan Bung Karno,
sehingga diharapkan warga juga menjaga seperti semangatnya (pahlawan),” tambahnya.
( Ham )