Surabaya - Mendapat
dukungan dan support dari berbagai atlet yang namanya sudah melegenda di
Indonesia. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus
mengebut pembangunan Museum Olahraga yang akan ditempatkan di Gedung Gelora
Pancasila.
Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini menerima sumbangan raket dan kaos milik Minarti Timur dan Alan
Budikusuma, sang legenda bulutangkis di Indonesia. Penyerahan raket dan kaos
itu dilakukan di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Senin
(7/10/2019).
Hadir pula dalam
kesempatan itu, Henny Maspaitella sang legenda atletik, Jeane Taroreh sang
legenda Karate, atlet panjat tebing Rahmad Adi Mulyono, atlet panjang tebing
Amanda Narda Mutia.
Pada kesempatan itu,
Wali Kota Risma mengatakan saat ini memang sedang menyiapkan bahan-bahan untuk
diletakkan di Museum Olahraga, karena potensinya sangat besar. Apalagi dalam
bidang olahraga ini, banyak atlet luar biasa yang berasal dari Kota Surabaya.
“Makanya, saya
sampaikan terimakasih banyak kepada Mbak Minarti dan Mas Alan yang telah
sumbangsih membantu raket dan T-Shirtnya ini,” papar Wali Kota Risma.
Nantinya,
barang-barang yang telah disumbangkan oleh para atlet itu, akan diberikan
tulisan penjelasannya. Ia mencontohkan seperti raket, nantinya raket itu akan
diberi penjelasan tentang raket itu digunakan pada saat bertanding dimana dan
kejuaran apa. Bahkan, penjelasannya juga akan dilengkapi background pendidikan
Minarti atau Alan.
“Kami sekarang sedang
buat tulisan-tulisannya, pendidikannya dimana, latihan seperti apa, juara dunia
dimana saja? Ini penting supaya anak-anak punya gambaran tentang sosok Minarti
ini,” ujar dia.
Tujuan akhirnya,
memang untuk anak-anak Surabaya supaya membangkitkan semangat dan menggugah
semangat anak-anak untuk bisa berprestasi juga seperti senior-seniornya.
Karenanya, ia mengaku terus mengebut pembangunan museum itu.
“Insyallah akan dibuka
November 2019 ini. Makanya kita ngebut, tapi insyallah bisa kita lakukan itu,”
ucapnya.
Menurut Wali Kota
Risma, setiap anak itu memiliki bakat masing-masing. Apabila akademisnya
biasa-biasa saja dan jadi orang biasa, dia tidak akan mengharumkan nama
Surabaya. Berbeda jika anak-anak ini terus mengasah bakatnya dalam bidang
olahraga.
Ia akan bisa membawa
nama baik Indonesia dan bisa mengibarkan bendera merah putih di negara lain.
“Itu yang kami dorong
terus supaya anak-anak bisa percaya diri bahwa dulu para senior-seniornya bisa
mengibarkan bendera merah putih di negara lain. Saya juga ingin suatu saat
nanti, anak-anak Surabaya bisa berprestasi seperti Minarti, Heny dan atlet berprestasi
lainnya,” tandasnya.
Presiden UCLG ASPAC
ini juga memastikan bahwa menjadi atlet itu bukan berarti akan miskin. Malah
sebaliknya, dengan menjadi atlet ini bisa sukses pula dalam hal perekonomiannya,
karena sekarang bonus dan hadiahnya sangat luar biasa.
“Hadiah dari pemkot
saja sangat besar, kalau dapat medali emas mendapatkan Rp 20 juta. Kemarinnya
ada yang mendapatkan 5 emas, ya mendapatkan bonus Rp 100 juta,” imbuh dia.
Wali kota perempuan
pertama di Kota Surabaya itu menjelaskan yang paling diinginkan adalah
anak-anak yang nakal itu bisa kembali mengembangkan bakat dan minatnya,
termasuk dalam bidang olahraga.
Apabila mereka bisa
sadar melalui Museum Olahraga itu, maka bukan tidak mungkin dia akan membawa
harum nama Kota Surabaya. “Itu akan sangat luar biasa apabila dia mampu
berprestasi dan bisa membawa nama harum Surabaya,” ujarnya.
Sementara itu, sang
legenda bulutangkis di Indonesia Minarti Timur yang saat ini juga menjadi
pelatih bulutangkis sangat mengapresiasi dan sangat mendukung rencana Wali Kota
Risma membangun Museum Olahraga.
Bahkan, ia mengaku
siap menyumbangkan apapun dan membantu apapun yang dibutuhkan oleh Wali Kota
Risma untuk membangun museum itu. “Saya siap bantu apa saja yang dibutuhkan.
Sementara kami menyumbangkan raket dan kaos,” kata dia.
Raket dan kaos itu
merupakan kenang-kenangan yang paling berkesan bagi dia karena dipakai pada
saat menjuarai Olimpiade Sydney tahun
2000. Bagi dia, itu juara yang paling tinggi selama karirnya di dunia
Bulutangkis.
“Selama ini, kaos ini
disimpan di rumah saya di Surabaya. Makanya, kemarin setelah pulang ke
Surabaya, saya lihat ada kaos ini dan saya kasikkan ini aja,” papar Minarti.
Oleh karena itu, ia
mengaku sangat bangga dan berterimakasih kepada Wali Kota Risma yang akan
membuat Museum Olahraga. Bagi dia, ini merupakan suatu penghargaan juga.
“Sebagaimana yang Ibu Wali sampaikan bahwa ini
untuk menginspirasi supaya mereka anak-anak Surabaya juga punya impian membela
Indonesia di ajang internasional,” tambahnya. (Ham)