PROBOLINGGO - Kemeriahan agenda Seminggu dikota
Probolinggo (Semipro) yang kali ini gelarannya memasuki tahun ke 11 masih
menjadi daya tarik tersendiri dari masyarakat kota Probolinggo. Even yang
menyajikan berbagai kegiatan mulai kebudayaan, seni, pelayanan publik, wisata
hingga olahraga diharapkan mampu memberi hiburan bagi warga setempat.
Salah satu
agenda dalam Semipro tahun 2019 ini adalah Pawai Budaya yang diikuti oleh
puluhan peserta, sebut saja mulai dari peemritahan, instansi vertikal,
pendidikan, perusahaan hingga daerah lain yang sengaja berpartisipasi dalam
mensukseskannya.
Salah satu
peserta dalam kegiatan Pawai Budaya Semipro yang sejatinya dalam rangka memperingati
HUT Kemerdekaan RI ke 74 serta peringatan hari jadi kota Probolinggo ke 660 ini
adalah peserta Kecamatan Kanigaran. Dalam momentum pawai budaya tersebut,
kecamatan Kanigaran menampilkan tari Kipas Bayuangga.
Tari ini
digarap dengan kekayaan alam, budaya atau seni kota Probolinggo. Tari ini
menggambarkan ketika kota Probolinggo sedang tidak musim angin, maka masyarakat
mengeluarkan atau kipas yang dimiliki untuk mengusif rasa gerah atau sumuk
(Ojeng-madura). Mereka menggunakan kipas dengan sangat menarik dan terbiasa.
Kipas Bayuangga mengolah gerak kipas- kipas menjadi gerak kipas yang menarik,
Indah dan kreatif.
Hal ini yang tegambar dalam gerak tari yang
disuguhkan oleh penari yang dikoordinir Kecamatan Kanigaran kota Probolinggo
saat tampil pada ajang pawai Budaya Semipro, terlebih saat berada di depan
Walikota, pejabat Pemkot dan Forkopimda pada garis start pawai. “Mudah-mudahan
tampilan yang kami suguhkan dapat memotivasi generasi muda untuk lebih respek
pada seni dan budaya sendiri.”ujar Pudi Adji Tjahjo Wahono S.Sos, M.Si Camat
kanigaran seperti yang disampaikan pada wartawan media ini. (Suh)