Surabaya - Menjadi
pembicara di United Nation (UN) Climate Action Summit yang berlangsung di
Markas Besar PBB, UN Headquarter, New York Amerika. Dalam forum PBB itu, Wali
Kota Risma bersama Presiden Kenya dan Presiden Turki.
Dalam forum yang
dihadiri kepala negara dari belahan dunia tersebut, Wali Kota Risma adalah
satu-satunya kepala daerah yang hadir sebagai pembicara.
Risma memaparkan
tentang berbagai upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menjaga iklim.
“Para delegasi yang terhormat, saya akan berbicara terkait upaya kami (Pemkot
Surabaya) dalam menjaga iklim, salah satunya dengan transportasi,” paparnya.
Transportasi,
menurutnya bagian dari pusat kesejahteraan rakyat. Namun, transportasi juga
menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca sebesar 28 persen.
Oleh karena itu,
pihaknya menyambut baik adanya Action towards Climate friendly
Transport (ACT) atau Aksi Menuju Transportasi yang Ramah Iklim.
“Makanya, kami mencoba
beralih dari transportasi perkotaan yang berpolusi ke angkutan umum dengan
meluncurkan bus kota bernama Suroboyo Bus,” ujarnya.
Selain diciptakan, lanjut
dia, untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, pada saat yang bersamaan,
bus ini juga berfungsi sebagai pengelolaan sampah plastik.
“Jadi pengelolaan
sampahnya adalah penumpang membayar ongkos bus menggunakan botol plastik, dan
itu mampu mengurangi sampah botol plastik di kota kami,” jelasnya.
Ia juga membangun Park
and Ride yang berfungsi memudahkan masyarakat berganti kendaraan. Misalnya dari
sepeda motor ke bus, warga dapat menitipkan kendaraannya, bahkan bagi pejalan
kaki pun juga disediakan jalur pedestrian yang bersih dan aman.
“Suroboyo Bus kami
juga bisa mengangkut sepeda. Uji emisi reguler juga dilakukan dengan hasil
hampir 90 persen kendaraan lulus uji emisi,” ungkapnya.( Ham )