TULUNGAGUNG - Rangkap jabatan bisa berdampak
buruk bagi masyarakat bisa menimbulkan konflik kepentingan. Semisal bila
rangkap jabatan perangkat Desa Talang, apakah hal semacam ini bisa berpotensi mengakibatkan terjadinya penyalah gunaan
wewenang, apakah bisa menguntungkan orang terdekat memasukkan kroninya untuk
mendapat keuntungan balas jasa kepada tim sukses yang kadang bisa memunculkan
masalah baru. Oleh sebab itu pemerintahan kedepan harus netral bersedia memberikan kesempatan kepada
warga yang punya skil kerja bisa berpartisipasi dalam melaksanakan roda
pemerintahan transfaran ke masyarakat.
Melihat
hal itu, anak sekretaris desa talang bernama Bety di tunjuk sebagai Ketua
BUMDes ( badan usaha milik desa ) “Mandiri Sejahtera” yang merupakan pilar berada
paling depan mengatakan, tidak tahu dana yang di bawa bendahara, kemudian
Sriah, kaur perencanaan desa talang mantan bendahara desa talang 2016 -
2017, Endang ( anak ) sekretaris BUMDes
printer dan laptop yang di belanjakan dari dana BUMDes digunakan kegiatan PTSL,
selanjutnya Sulis bendahara BUMDes saudara dekat kepala desa membawa sebagian
dana, ketua tidak mengetahui melempar semua ke Asmungi, “dia bapak kami, “ kata
wanita itu berkelit. Sejak bergulirnya dana BUMDes di pemerintahan desa talang
sekitar tahun 2018 sampai sekarang kepungurusan BUMDes desa talang tidak
profesional bahkan ATK ( alat tulis kantor ) yang di belanjakan dari dana
BUMDes tidak bergerak alias diam ada di kantor pemerintahan desa talang.
Berbeda
dengan Mislan ia adalah kasi pelayanan masyarakat desa talang jabatan lain ketua TPK ( dana desa 2016 - 2017 ) anggota pertanian
hippa, Ketua hipam ( air minum ), Ketua
saklak ( satuan pelaksana) pamsimas. Pria dusun candi itu balik membantahnya,
bahwa dirinya hanyalah kasi pelayanan masyarakat, ketua TPK dan ketua
saklak. Hal ini menjadi perbincangan
panjang di masyarakat desa talang.
Dikonfirmasi
inisial KL mengatakan, rangkap jabatan perangkat desa talang sudah lama
berjalan. Pada tahun 2018 yang lalu ada
laporan pengumuman di kantor desa pemerintah desa talang, ada satu aitem
kegiatan “pengembangan perpustakaan”, padahal pengembangan perpustakaan tidak
ada kegiatan, dengan di umumkannya pengembangan perpustakaan banyak warga
komplain cerita mulut kemulut pun kian santer yang akhirnya informasi
pengumuman tersebut di turunkan, ucapnya
K melanjutkan, informasi RAB, yang berhak memegang
bendahara dan kepala desa, ketika Anas BPMD diklarifikasi tidak berhasil ditemui
di kantornya lalu ke inspektorat ke Camat oleh staf Camat disarankan menemui
Pujianto warga tugu, ia baru tahu pendamping desa talang Setyorini adik seorang kepala desa sendang,
ujarnya, Jum' at (6/9). Seingat kasi pelayanan masyarakat, Setiyorini
pendamping desa talang 2016 – 2017 dan 2018, “ ujarnya, Minggu (8/9). (Rid/Nan)