Surabaya –
Mega Tjandra kader partai yang selama ini berkecimpung di dunia pendidikan dan
IT. Mendatangi kantor DPC PDIP di Jalan Setail Nomer 8 Surabaya. Dengan tujuan mengembalikan
formulir pendaftaran.
Setelah mengembalikan
formulir pendaftaran, Mega Tjandra mengutarakan niatnya maju sebagai Cawawali. Karena
ia merasa mempunyai kemampuan yang bisa membuat Surabaya lebih baik lagi. Terutama
di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan teknologi. Selain itu, ia berkeinginan
untuk mengentas kemiskinan warga di Kota Surabaya.
"Saya
punya gagasan di bidang pendidikan, kesehatan dan mengentas kemiskinan yang
bisa lebih baik lagi. Tentunya tidak meninggalkan profesi saya dibidang
teknologi. Semuanya saya kerjakan tanpa menyentuh anggaran APBD," papar
Mega Tjandra, saat memberikan keterangan pers di kantor DPC PDIP Surabaya,
Jumat (13/9/2019 ).
Penggagas
kurikulum Rintisan Sekolah Bertaraf International (RSBI), sekaligus pembuat
buku elektronik, tidak mendaftar sebagai Cawali. Namun ia, mengincar posisi
Cawawali, karena ingin menghormati calon -calon lainnya yang lebih senior.
"Saya
punya keahlian yang tak dimiliki calon lainnya dan saya menghormati para senior
yang sudah mendaftar Bakal Cawali-Cawawali. Tapi saya yakin program saya bisa
lebih baik bahkan saya bisa mengentas kemiskinan hanya dalam setahun,"
ujar Mega Tjandra.
Menurutnya,
Surabaya memiliki potensi yang cukup besar di segala bidang dan perlu digali
lebih dalam lagi, termasuk bisnis online dan teknologi.
Yang tidak
kalah pentingnya, lanjut Mega Tjandra, adalah jiwa berani "arek- arek
Suroboyo" yang harus dikembalikan lagi seperti dulu. Hal itu merupakan
visi dan misi dirinya untuk menjadi seorang Calon Wakil Wali Kota Surabaya.
"Jiwa
pemberani merupakan modal utama saya agar, Cawali yang dapat rekom nanti bisa
menggandeng saya. Apalagi saya punya kemampuan yang bisa menggali potensi
besar kota Surabaya ini. Saya tidak akan sampaikan itu hingga ada yang menggandeng
saya," tambahnya.(Ham)