Surabaya - Di Markas
Besar PBB, UN Headquarter, New York Amerika. Dalam forum PBB itu, Wali Kota
Risma yang menjadi pembicara. Juga menyampaikan pentingnya menjaga keseimbangan
kota, terus dilakukan.
Salah satunya terus
melakukan penanaman pohon, pembangunan taman, pelestarian hutan mangrove,
pembuatan waduk dan menggelar car free day (CFD) setiap Minggu
pagi.
“Itu upaya yang kami
lakukan bersama masyarakat. Jumlah taman di kota kami mencapai 475 taman umum, luas
mangrove 2.871 hektare dan total 72 waduk yang sudah dibangun di Kota
Surabaya,” paparnya.
Risma juga memaparkan
konsep 3R ( reduce, reuse, recycle). Ia memastikan Pemkot Surabaya sudah
menerapkan konsep itu mulai dari rumah tangga.
Bukan hanya itu, ia
memastikan hasil limbah-limbah tersebut diolah lagi menggunakan teknologi agar
menjadi energi.
“Kami juga dapat
menghasilkan listrik di lokasi pembuangan akhir kami. Saat ini sudah mulai
menggunakan sel surya serta kincir angin hibrida untuk energi alternatif,”
ujarnya.
Di forum dunia itu,
Wali Kota Risma juga menyampaikan administrasi kota dan layanan publik yang
menggunakan sistem online atau elektronik. Upaya ini dilakukan untuk memangkas
biaya operasional dan pengurangan penggunaan kertas.
“Bahkan, cara ini kami
nilai sangat efektif. Sebab selain mengurangi anggaran, juga dapat memudahkan
masyarakat mengakses layanan yang mereka butuhkan kapan pun dan di mana pun,”
ungkapnya.
Semua inovasi ini,
lanjut dia, dilakukan agar masyarakat dapat menikmati kualitas udara yang lebih
baik. Hal tersebut terbukti dari turunnya suhu udara mencapai 2 derajat
celcius.
“Bahkan, sudah bisa
mengurangi daerah banjir dan sekarang tinggal 2 persen dari awalnya 50 persen,”
tambahnya. ( Ham )