PROBOLINGGO
- Even tahunan Seminggu dikota Probolinggo yang telah menjadi “”trade mark” kota Probolinggo, hingga saat ini masih menjadi daya magis tersendiri bagi
masyarakat Probolinggo untuk menyaksikannya, terlebih dalam Semipro, banyak
ditampilkan berbagai kegiatan yang bisa dijadikan refensi oleh warga untuk
memperoleh hiburan secara gratis.
Seperti
Semipro ke 11 tahun 2019 yang terselenggara dalam rangka memperingati HUT
Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 serta peringatan Hari Jadi kota
Probolinggo ke 660. Puluhan momen terjadwal mulai dari lomba, pelayanan publik,
olahraga, seni Budaya hingga sajian kuliner ada di agenda tersebut.
Salah
satu yang merupakan pembuka dari eeven Semipro ini yaitu Pawai Budaya yang kali
ini diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemkot
Probolinggo, unsur pendidikan, Perusahaan, instansi vertika hingga
keikutsertaan wilayah lain seperti Pemerintah DI Jogjakara dan kabupaten
Banyuwangi, Minggu (01/9)
Adalak
kecamatan mayangan kota Probolinggo, yang dalam setiap gelaran semipro mampu
menunjukkan eksistensinya demi sukses kegiatan yang tersenggara. Dalam Pawai
Budaya kali ini, Kecamata Mayangan menampilkan Parade musik tradisional dan
gerak tari. Menurut Camat mayangan, Muhammad Abas S.Sos, M.Si menjelaskan bahwa
dalam pawai budaya tahun ini, pihaknya ingin membangkitkan kembali budaya music
tradisional seperti kentongan dan sebagainya. “Kita mesti berbangga diri dengan
keragaman seni dan budaya yang kita miliki. Ratusan seni musik warisan
leleuhur, sejatinya perlu dilestarikan keberadaannya, agar kita tidak kehilngan
jati diri atas bangsa yang kaya akan seni dan budaya.”ujarnya.
Selain
menampikan parade musik tradisional, kecamatan ini juga melengkapinya dengan
seni tari yang dibawakan oleh sanggar Sawunggaling. Dengan gerakan yang sanggup
menghipnotis penonton untuk terus menyaksikannya, para penari berlenggak
lenggok mengikuti irama musik tradisional yang cukup bersemangat memainkannya.
Apresiasi juga
ditunjukkan oleh Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin beserta pejabat
dan forkopimda yang berada di podium kehormatan. “Ini namanya musik nenek
moyang yang perlu dilestarikan keberadaannya.”Ujar Walikota menunjukkan
apresiasinya. Sepanjang rute yang dilewati hingga berakhir di titik akhir pawai
oleh rombongan ini, nampak animo yang cukup tinggi diperlihatkan oleh
masyarakat yang menonton dijalan yang telah ditentukan. (Suh)