TULUNGAGUNG - Menanggapi Anas Rudin
staf BPMD ( Badan Pemerintahan Masyarakat Desa ) pengajuan bencana jembatan
yang ambrol, menganalisa adalah inspektorat, membuat Endang Tri Utami, Plt.
inspektorat juga Staf ahli Bupati bikin
tertawa, keterangan pak Anas itu lucu, katanya diruang kerja staf ahli
Bupati, Kamis (22/8).
Kemudian ia menjelaskan, kewenangan
inspektorat selaku pengawas tidak punya kemampuan layak tidaknya menilainya,
kalau ada yang salah dengan pengelolaan keuangannya monggo dilaporkan ke Bupati
nanti tim kami yang akan mengklarifikasi ke desa, silahkan saja buat surat
laporan ke Bupati, pungkasnya.
Lanjutnya, anggaran bencana yang tak
terduga bisa diajukan ke Bappeda atau bagian keuangan, mungkin BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana
Daerah ), kami juga belum tahu adanya informasi seperti ini, yang jelas
pengajuan proposal tahun 2019 belum sampai ketangan kami, apakah pengajuannya
ke BPBD atau Bappeda mungkin ke Bupati kami belum tahu. Silahkan
konfirmasi Bappeda atau keuangan atau
BPBD koordinasikan dulu, ujarnya.
Laporan yang masuk keranah hukum
wilayahnya ranah hukum kami tidak bisa masuk ke sana, yang jelas
proposal bencana belum ada di kami, imbuh Endang. Keuangan DD ( Dana
Desa ) yang bersumber dari APBN hampir Rp 800 juta terserap ke proyek jembatan
yang ambrol dikerjakan 2016 – 2017 baru
terungkap ini, rencananya mau diperbaiki pakai dana pribadi Kepala Desa
Talang, Asmungi seusai pilkades.
Keterangan K, fisik jembatan pernah
menerima dana bencana, seandainya fisik
bangunan dikerjakan sesuai RAB pasti hasilnya
bagus, bayangkan saja besi cor dilas, besi di pasang di luar tangkis,
besi WF, BRC dikurangi, kedalaman pondasi dikurangi, pondasi di tanam di luar
tebing tidak pakai pilar, slup tidak ada
besinya, ketebalan tangkis dikurangi. Pantas bangunan ambrol pengerjaan asal
asalan. Saya tidak mau disalahkan
Asmungi sudah di ingatkan jawabnya," ora opo opo," ungkap K.
Diihubungi media ini phonsel Asmungi
tidak aktip yang mengatakan itu hoaks
hoaks hoaks. Sedangkan Camat
Sendang, Hariono yang menerima laporan
setiap bulan dari desa tidak mau ditemui, sms yang dikirim tidak mau
menjawab. Camat ini memiliki tanggungjawab kegiatan proyek yang dilaporkan
kepadanya selama itu.
Dugaan mart up anggaran pembangunan jembatan sangat
santer hingga cv lintang panjar sore milik Asmungi menghilang kabarnya cv
lintang panjar sore banyak mengikut kegiatan di desa. KPK ( Komisi
Pemberantasan Korupsi ) sudah mengingatkan jangan main main dengan dana desa
ancaman hukuman sangat berat. (Rid/Nan)