Surabaya - Idul Adha merupakan salah satu hari raya besar umat Islam. Idul Adha juga sering disebut sebagai Hari Raya Kurban, sebab di hari inilah umat muslim yang memiliki kecukupan finansial dianjurkan untuk berkurban.
Islam merupakan agama yang penuh dengan
toleransi dan menghormati kebersamaan serta gotong royong. Bila pada hari-hari
biasa, hanya segelintir orang yang memiliki finansial berlebih saja, yang bisa
merasakan nikmatnya daging. Pada Hari Raya Idul Adha, semua orang bisa memakan
daging, tak peduli ia miskin sekalipun.
Oleh karena itu, berkurban sangat
dianjurkan, untuk ditunaikan bagi umat muslim yang memiliki finansial lebih.Tidak
ingin ketinggalan DPRD Kota Surabaya, juga memanfaatkan momen ini.
Dengan memotong hewan kurban 2 ekor sapi dan beberapa ekor kambing. Yang di sembelih di Rumah
Potong Hewan ( RPH ) Surabaya Pengirikan. Lalu daging hewan kurban tersebut. Dibagikan
ke seluruh staf DPRD Kota Surabaya dan petugas pengamanan internal.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya
Masduki Toha mengatakan, hakekat Hari Raya Idul Adha adalah berkurban dan juga
berbagi. “Kita hidup bermasyarakat harus berbagi. Kalau ada orang kaya yang
tidak berkurban ya tetap dibagi” paparnya, saat di temui di gedung DPRD
Surabaya, Senin ( 12 / 8/ 2019 )
Menurut Masduki Toha,
masyarakat yang enggan menyisihkan uangnya, untuk melakukan kurban di hari Raya
Idul Adha, ia menilai sangat rugi. Sebab. sudah di jelaskan bahwa, orang yang
memiliki pendapatan finansial lebih dianjurkan untuk kurban.
“Kalau untuk memiliki
sepeda motor atau mobil diupayakan sebisa mungkin. Tapi untuk kurban mikir-mikir,”
ujar Masduki.
Masduki juga menambahkan bahwa, soal hukum menerima
daging bagi yang berkurban. Hukumnya bagi yang berkurban boleh menerima daging
kurban, tapi hanya sepertiga dari daging hewan yang dikurbankan” tambahnya. (Adv)