Surabaya- Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada
pihak keluarga. Atas meninggalnya dua orang pelari yang mengikuti kegiatan
Surabaya Marathon 2019. Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, M Fikser
menyampaikan, kedua orang peserta Surabaya Marathon itu meninggal diketahui
dari kategori lari 10 Kilometer.
Dengan nomor peserta
5755 dan 5721. “Kami dari Pemkot Surabaya turut belasungkawa atas meninggalnya
dua pelari yang ikut dalam Surabaya Marathon ini,” papar Fikser saat ditemui di
kantornya, Minggu, (04/08/2019).
Ia menjelaskan,
informasi awal yang diterima, kedua pelari itu sebelum tiba di garis finish
sempat mengalami pingsan dan mendapat pertolongan dari tim medis. Bahkan, kedua
pelari itu juga sempat dilarikan ke IGD RSU Dr. Soetomo Surabaya agar mendapat
penanganan lebih lanjut namun nyawanya tidak tertolong.
“BPB dan Linmas
langsung ke lokasi IGD RSU Dr. Soetomo, untuk melakukan pengecekan dan berkoordinasi
dengan panitia dan menghubungi pihak keluarga,” ujarnya.
Namun, pihaknya belum
bisa memastikan alasan meninggalnya kedua peserta itu secara medis. Akan
tetapi, Pemkot Surabaya memastikan telah memberikan perhatian khusus, untuk
bagaimana membackup panitia agar kedua jenazah itu bisa kembali ke keluarga.
“Kita berkolaborasi
dengan panitia dan kita menghubungi pihak keluarga, kita koordinasi untuk
bagaimana jenazah cepat kembali ke pihak keluarga,” tandasnya.
Pria kelahiran Serui
ini juga menuturkan, bahwa sebelumnya pihaknya telah membackup kegiatan ini dengan
menyiapkan semua kebutuhan. Seperti petugas medis ataupun ambulance di
titik-titik lokasi istirahat. “Di setiap spot-spot itu, kami sudah siapkan
petugas medis dan ambulance,” ungkapnya.
Kendati demikian,
pihaknya menyebut, untuk seluruh biaya administrasi yang ditimbulkan atas
kejadian ini, nantinya akan ditanggung oleh panitia. Tentunya untuk ke depan,
panitia akan kembali melakukan evaluasi-evaluasi, terutama terkait kesiapan
para pelari sebelum mengikuti event tahunan ini.
“Tentunya panitia akan
melakukan evaluasi-evaluasi, terutama bagi (kesehatan) para pelari. Tapi memang
selama ini verifikasi sudah dilakukan, sebelum mendapatkan nomor peserta,” tambahnya.
( Ham )