Surabaya - Perkembangan Kota Surabaya yang
kian pesat terus berbuah manis. Sederet penghargaan dari nasional maupun
internasional terus mengalir hingga saat ini. Bahkan, dalam pekan ini
(18-24/7/2019), Pemerintah Kota Suraabaya “panen” penghargaan, sebanyak 8 penghargaan
nasional dan internasional berhasil diraih.
Penghargaan beruntun itu dimulai sejak Hari
Kamis, (18/7/2019). Saat itu, Pemkot Surabaya berhasil menerima penghargaan Top
99 Sinovik (Sistem Informasi Inovasi Pelayanan
Publik) 2019 dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPan
RB). Penghargaan tersebut disematkan untuk program CAK EMUS yang merupakan
singkatan dari Cangkrukan Entrepreneur Muda Surabaya.
Sejatinya, penyerahan penghargaan yang digelar
di Hotel Gumaya Tower, Semarang, Jawa Tengah, itu akan diberikan langsung
kepada Wali Kota Risma. Namun, karena ada acara lain yang tidak bisa
diwakilkan, akhirnya penghargaan itu diwakili oleh Kabag Humas Pemkot Surabaya,
M. Fikser. Salah satu tugas Humas Pemkot Surabaya adalah mengelola Koridor,
tempat Cangkrukan Entrepreneur Muda Surabaya.
Penghargaan kedua, Wali Kota Risma berhasil
menerima penghargaan internasional bernama Women Empowerment Award (WEA).
Penghargaan yang diterima langsung oleh Wali Kota Risma ini diberikan oleh
salah satu media Cina yang berbasis di Singapura bernama Her Times. Penghargaan
ini diberikan saat acara di Hotel Mandarin Orchard Hotel Singapore, pada Senin
(22/07/2019).
Wali Kota Risma berhasil meraih penghargaan
ini karena dinilai berhasil dalam upaya pemberdayaan perempuan. Sedangkan
Majalah Her Times itu memang majalah yang mengangkat seputar kehidupan
perempuan. Biasanya membahas terkait keberhasilan seorang perempuan,
professional, dan juga bisnis. Penghargaan ini didedikasikan kepada perempuan
inspiratif dengan keberhasilan masing-masing di bidangnya.
Selama kepemimpinannya, salah satu konsen Wali
Kota Risma memang pemberdayaan perempuan. Salah satunya tertuang dalam program
Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda, yang rata-rata peserta pelatihannya adalah
ibu-ibu rumah tangga. Mereka belajar banyak tentang bagaimana mengolah makanan
dan minuman, serta kerajinan tangan (handycraft).
Selain itu, mereka juga diajarkan bagaimana
mengemas dan memasarkan dengan era saat ini. Dari program tersebut, akhirnya
angka kemiskinan di Kota Surabaya semakin menurun.
“Tahun 2010, angka
kemiskinan di Kota Surabaya mencapai 35 persen. Saat ini hanya 5 persen, salah
satunya berkat adanya program ini. Pesertanya pun sekarang sudah ribuan,” kata
Wali Kota Risma seusai menerima penghargaan itu.
Sedangkan penghargaan ketiga dan keempat
adalah penghargaan Indonesia’s Attractiveness Award (IAA) 2019 Platinum
kategori Kota Besar. Dari penghargaan ini, Pemkot Surabaya menggondol dua
penghargaan sekaligus, yaitu Indonesia’s Attractiveness Award (IAA) 2019 sektor
Infrastruktur dan Indonesia’s Attractiveness Award (IAA) 2019 sektor
Pariwisata. Penghargaan yang diterima langsung oleh Wali Kota Risma itu
diberikan oleh Tempo Media Group dan Frontier Group di Hotel Pullman, Jakarta,
Selasa (23/7/2019) malam.
Di samping itu, di malam yang sama Selasa
(23/7/2019), tapi tempat yang berbeda, Pemkot Surabaya juga berhasil meraih penghargaan
Kota Layak Anak 2019 dengan predikat Utama. Selain itu, Pemkot Surabaya juga
menggondol penghargaan pelopor Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) yang ada di
Taman Flora, kemudian penghargaan Puskesmas Ramah Anak yang ada di Puskesmas
Tanah Kali Kedinding dan penghargaan Pembina Forum Anak. Jadi, dalam acara ini,
Pemkot Surabaya meraih 4 penghargaan sekaligus.
Penghargaan itu diberikan langsung oleh
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise di
Makassar, Sulawesi Selatan. Karena acaranya bersamaan, penghargaan Kota Layak
Anak 2019 ini diwakili oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan
Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Chandra Oratmangun,
sehingga dalam acara itu, Chandra membawa pulang 4 penghargaan sekaligus.
Selama kepemimpinan Wali Kota Risma sejak
tahun 2010 hingga saat ini, Pemkot Surabaya sudah meraih penghargaan sebanyak
259 penghargaan untuk instansi dan individu, yang terdiri dari 233 penghargaan
nasional dan 26 penghargaan international. Akhirnya, ruang kerja Wali Kota
Risma berhias berbagai macam penghargaan.
Dalam berbagai kesempatan, Wali Kota Risma
selalu menyampaikan bahwa tujuan utama pembangunan Kota Surabaya bukan
penghargaan, melainkan kesejahteraan warga Surabaya. Bagi dia, yang penting
adalah bekerja dan terus bekerja demi perbaikan Kota Surabaya.
“Saya pastikan
berkali-kali tujuannya bukan untuk penghargaan, tapi tujuan pembangunan
Surabaya untuk kesejahteraan warga, itu aja,” tegas Wali Kota Risma.
Menurut Wali Kota Risma, berbagai penghargaan
itu akan terus mendorong dirinya beserta jajarannya untuk lebih bekerja keras
lagi. Bahkan, ia terus berkomitmen untuk tidak henti-henti meningkatkan
kesejahteraan warga Kota Surabaya.
“Terima kasih, mudah-mudahan apresiasi yang
terus kami dapat menjadikan kami untuk bekerja lebih keras lagi dalam
memberikan kesejahteraan warga,” tuturnya.
Wali Kota Risma yang juga menjabat Presiden
United Cities and Local Goverment (UCLG) Asia Pasific (Aspac) ini menjelaskan
penghargaan yang diperoleh tersebut akan menjadikan Kota Pahlawan tidak hanya
dikenal di dalam negeri saja.
Ia berharap mata dunia mampu melihat keindahan
kota ini sebagai kota wisata kelas dunia. “Mudah-mudahan Kota Surabaya bisa
lebih dikenal bukan hanya di Indonesia. Tapi dikenal seluruh penjuru dunia,”
pungkasnya. ( Ham )