Surabaya- booming Ruang Guru yang
merupakan aplikasi belajar melalui smartphone, kini muncul Aplikasi Pahamify.
Diciptakan tiga anak muda hebat masing-masing Rousyan Fikri, Mohammad Ikhsan,
dan Edria Albert, Pahamify memberikan warna berbeda mengenai materi pelajaran
sains.
Sians yang identik dengan angka dan
rumus seringkali membuat para pelajar kesulitan untuk mencernanya, tidak
berlaku jika belajar dari materi Ilmu Pengetahuan Alam yang disajikan di
aplikasi Pahamify. Konten yang disediakan pun mulai dari video belajar, ujian
tryout online, dan lain-lain yang dikemas dengan konten yang berkualitas dan
sudah bisa didownload di Google Playstore.
CEO Pahamify dan juga Co-Fuounder
Pahamify, Rousyan Fikri yang juga Kreataor Kanal Youtube, Hujan Tanda Tanya
(Hutata) menuturkan, “Pahamify didirikan untuk melejitkan potensi para pelajar
di Indonesia agar unggul di bidang sains dan teknologi. Ini dicapai dengan
desain materi pembelajaran yang disesuaikan dengan cara otak belajar,” ujar
Fikri.
Bersama dua rekanya, Mohammad
Ikhsan, alumni program Doktoral National University of Singapore (NUS) dan
Edria Albert, seorang game developer lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB),
Rousyan Fikri yakin aplikasi Pahamify dapat meraih tempat di hati para
mahasiswa Indonesia karena kualitas kontennya.
Menurutnya, Sesuai dengan mottonya;
Belajar Jadi Seru!, aplikasi ini berupaya menciptakan elemen fun learning dengan
menerapkan metode gamifikasi, yaitu merancang pembelajaran seseru bermain game.
“Pahamify didirikan untuk melejitkan
potensi para pelajar di Indonesia agar unggul di bidang sains dan teknologi.
Ini dicapai dengan desain materi pembelajaran yang disesuaikan dengan cara otak
belajar,” ujar Fikri.
Pahamify telah menyediakan lebih
dari 500 konten berkualitas untuk pelajar SMA IPA dalam bentuk video, yang
dilengkapi dengan ribuan kuis dan ringkasan. Selain itu juga terdapat fitur
Career Center, sebuah layanan konseling yang dikelola oleh psikolog dari
Universitas terkemuka di Indonesia untuk membantu siswa mengenali minat dan
bakat diri.
Sementara Co-Founder Pahamify,
Muhammad Iksan mengatakan, Pahamify memastikan setiap fitur dan konten yang
diberikan memang dibutuhkan oleh para siswa dengan melakukan riset dan survey
ke berbagai sekolah. Tidak sampai di situ, untuk mengetahui seberapa jauh
pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan, dalam setiap video akan ada
feedback.
Iksan yang juga ikut merancang
konten video-video di Hutata mengatakan, aplikasi Pahamify diluncukan untuk
menjawab kebutuhan para pelajar. ”Awalnya di Hutata kita bikin video-video
sekitar pengetahuan sains, dan ternyata banyak yang suka, kemudian banyak yang
tanya bisa ndak kak bikin video-video yang berisi tentang pelajaran. Ya ini
jadinya Pahamify,” katanya.
Hal serupa ditambahkan Co-Founder
Pahamify, Edria Albert. Menurutnya, Pahamify menyediakan kebutuhan belajar yang
berkualitas. Sebab, kata dia, hakekatnya belajar tidak hanya sekadar
menyaksikan video di smartphone, namun juga harus ada feedback. ”Dari situ,
kita bertiga sering kumpul dan menggagas program ini,’ katanya.
Terlebih, katanya, ketiganya
memiliki konsen yang sama dalam bidang edukasi. Sebab, dirinya bersama Iksan,
dan Fikri sejak lama ingin membantu memajukan pendidikan di Indonesia. (Ham)