Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak henti-hentinya berbenah untuk menyambut dan mempersiapkan pasar bebas yang akan dimulai tahun depan, tepatnya tahun 2020. Persiapan itu dilakukan sejak dini dari berbagai aspek, mulai dari mempersiapkan sertifikasi tenaga ahli hingga menyiapkan BUMD Surabaya untuk siap menghadapi pasar bebas itu.
Bahkan, untuk membahas persiapan itu, Wali
Kota Risma mengumpulkan jajaran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Surabaya
di ruang sidang Wali Kota Surabaya, Senin (10/6/2019).
Pada pertemuan itu,
Wali Kota Risma menyampaikan betapa pentingnya persiapan menghadapi pasar bebas
yang akan masuk ke Indonesia tahun 2020. Sebab, apabila mereka tidak siap, maka
akan kalah dengan orang-orang asing yang akan berdatangan ke Indonesia.
“Kenapa saya adakan
pertemuan ini, karena tahun depan pasar bebas akan masuk ke negara kita. Untuk
itu, saya sampaikan ini agar Bapak Ibu tahu apa yang harus dilakukan ke
depannya. Kalau kita tidak siap, maka akan kalah dengan orang asing,” kata Wali
Kota Risma saat memimpin rapat.
Menurut Wali Kota
Risma, persiapan untuk menghadapi pasar bebas itu harus dilakukan di berbagai
aspek dan berbagai macam. Bahkan, ia memastikan bahwa persiapan itu tidak hanya
dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM)-nya, tapi yang lain juga.
“Persiapannya ya
macam-macam, semuanya. Perusahaan tidak hanya ngomong masalah SDM saja, tapi
semuanya, termasuk efektif dan efisiennya,” tegasnya.
Selain itu, wali kota
perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga meminta untuk selalu menjaga
stabilitas harga di pasaran. Hal itu penting supaya masyarakat tidak hanya
belanja di swalayan.
“Jangan sampai
nantinya mereka lebih memilih belanja di swalayan, bukan di pasar karena
beberapa pertimbangan,” katanya.
Bahkan, Wali Kota
Risma meminta secara khusus kepada PD Pasar Surya untuk memperhatikan
kebersihan dan bangunan-bangunan pasar yang ada di berbagai titik di Kota
Surabaya. Ia juga meminta apabila menemukan bangunan pasar yang kurang layak,
diminta untuk langsung dibenahi demi kenyamanan pedagang dan pembeli. “Apalagi,
perputaran uang di pasar itu sangat besar,” ujarnya.
Di samping itu,
Presiden United Cities and Local Government Asia Pacific (UCLG Aspac) ini juga
meminta untuk tidak mempersiapkan diri dari sisi perdagangan barang saja. Lebih
dari itu, ia meminta untuk mempersiapkan tenaga kerjanya supaya tersertifikasi,
karena hal itu sangat penting ke depannya.
“Saya kembali
mengingatkan untuk sertifikasi. Bapak-Ibu, itu sangat penting. Meskipun sudah
ahli tenaga pekerjanya, tapi kalau belum punya sertifikasi, ya dengan mudah
bisa digeser atau tidak diakui keberadaannya. Jangan sampai kita dinilai tidak
layak karena tidak ada sertifikasinya,” lanjutnya.
Wali Kota Risma juga
meminta kepada seluruh jajaran BUMD untuk melakukan evaluasi sistem kerjanya
yang sudah dilakukan selama ini. Harapannya, ketika sistem kerja sudah bagus
dan pasar bebas datang, maka BUMD Kota Surabaya sudah kuat dan siap mengambil
semua peluang yang ada.
“Saya harap ke depan semua komponen sudah kuat,
sehingga tidak ada peluang bagi orang asing untuk mengendalikan kita,”
tegasnya.
Berkali-kali dia
meminta untuk semua jajaran BUMD supaya mempersiapkan diri menghadapi pasar
bebas 2020 ini. Berkali-kali pula dia menyampaikan bahwa tidak ada yang tidak
mungkin jika berusaha dan kerja keras, termasuk dalam menghadapi pasar bebas
2020.