Risma Saat Tinjau Underpass di Trminal Intermoda Joyoboyo Surabaya |
Surabaya NewsWeek- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal
merealisasikan pembangunan underpass atau pedestrian bawah
tanah yang terkoneksi antara Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan Kebun
Binatang Surabaya (KBS).Underpass tersebut, nantinya bakal
digunakan untuk para pejalan kaki dari TIJ menuju ke KBS.
Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini mengatakan pihaknya memastikan bahwa pembangunan underpass yang
terkoneksi antara TIJ dengan KBS bakal segera direalisasikan. Dengan begitu,
jalanan di sekitar Joyoboyo hingga KBS tak akan terganggu, karena volume
pengunjung KBS sudah diatasi, jika pengerjaan underpass ini
selesai.
“Pintu masuk (KBS)
tetap, nanti parkirnya di sini (KBS) dikurangi, bus itu semua nanti parkirnya
di Joyoboyo (Park and Ride),” papar Wali Kota Risma, beberapa waktu yang lalu,
saat meninjau rencana lokasi pembangunan underpass yang
menghubungkan TIJ dan KBS.
Dalam tinjauannya itu,
Wali Kota Risma juga didampingi beberapa pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya.
Diantaranya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Irvan Wahyudrajad,
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati, serta Kepala
Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Ery Cahyadi.
Mereka berjalan kaki
dari depan proyek Terminal Joyoboyo menuju kawasan dekat Polsek Wonokromo,
untuk melihat langsung titik lokasi yang nantinya akan dibangun jembatan
penghubung dari TIJ ke KBS.
Risma menjelaskan,
Pemkot Surabaya saat ini, sedang mengkaji lebih menyeluruh pembangunan underpass tersebut.
Apakah nantinya jalur sepanjang 170 meter itu akan melintasi di bagian bawah
kampung atau kandang satwa di KBS. Namun, ia menargetkan, proyek underpass tersebut
bisa dioperasionalkan bulan Desember 2019.
Dengan begitu, seluruh
bangunan di Joyoboyo, termasuk underpass, plaza dan park and ride
bisa digunakan masyarakat awal tahun 2020.
“Kontraknya kan jadi
satu dengan underpass, cuman kemarin kan kita belum dapat titiknya.
Kalau kita sudah tahu titiknya, volumenya, bisa segera dikerjakan,” tandasnya.
Proyek underpass tersebut,
rencananya akan dibangun dengan dua basement. Jalur pejalan kaki akan berada di
basement bawah dengan kedalaman total sepuluh meter. Tak hanya itu, selain
dibangun sebagai jalur pejalan kaki, underpass tersebut juga
bakal berfungsi untuk menggerakkan ekonomi warga setempat. Nantinya, di sebelah
kanan dan kiri jalur underpass akan menjadi lokasi bagi para
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau pedagang lokal untuk berjualan.
Saat ini, pihaknya
telah menentukan posisi titik masuk dan keluar untuk jalur underpass tersebut.
Wali Kota Risma menyebut, pintu masuk underpass berada di
dekat Polsek Wonokromo, sedangkan pintu keluar berada di dekat pintu masuk sisi
selatan KBS.
“Jadi underpass nya
memang buat pengunjung (manusia) khusus, jadi tidak ada kendaraan. Jadi kalau
dia mau pindah angkot atau apa, dia bisa turun nyebrangnya pakai ini (underpass),”
imbuhnya.
Sementara itu, Kepala
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat menyampaikan jumlah
pengunjung KBS di hari libur yang terus meningkat, membuat volume parkir
kendaraan di beberapa titik menjadi penuh, seperti di Jalan Setail. Sehingga
hal ini membuat kemacetan di sekitaran jalan KBS juga meningkat.
Karena itu, Pemkot
Surabaya menambah titik lokasi parkir untuk kendaraan besar seperti bus yang
berada di park and ride TIJ. “Kita berharap pembangunan park and ride ini dapat
mengatasi problem ruang parkir untuk para pengunjung KBS,” kata Irvan.
Ia menyebut park and
ride yang berada di TIJ itu, memiliki kapasitas parkir sebanyak 320 untuk
kendaraan roda 4, roda dua sebanyak 500, bus pariwisata sebanyak 8, sedangkan
untuk sepeda angin berkapasitas 100.
Dengan begitu
diharapkan, park and ride tersebut dapat menambah ruang titik parkir baru untuk
mengatasi kemacetan di kawasan KBS. “Kita estimasi pengerjaan plaza, park and
ride yang berada di TIJ serta underpass bisa selesai pada
bulan Desember 2019, sehingga tahun 2020 masyarakat bisa menggunakannya,”
tambahnya.( Ham )