Lombok Timur - Bupati
Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sukiman Azmi, mengaku telah
membuktikan sendiri jika bangunan sekolah SDN 1 Obel-Obel, Kecamatan Sambelia,
Kabupaten Lombok Timur, tahan terhadap getaran gempa. Gedung sekolah yang
merupakan donasi masyarakat Surabaya dan bantuan Pemerintah Kota (Pemkot)
Surabaya itu memang dari awal konstruksi bangunannya didesain tahan terhadap
getaran gempa.
“Sudah saya buktikan,
saat gempa yang terakhir 5.8 skala richter menimpa kami di Lombok Timur,
bangunan (sekolah) ini gentengnya satu pun tidak ada yang jatuh, apalagi
bangunannya,” papar Bupati saat menerima penyerahan bantuan gedung sekolah SDN
1 Obel-Obel dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (28/5/2019).
Bupati menyebut berkat
kerjasama semua pihak, serta tim ahli bangunan yang dikirim oleh Wali Kota
Risma, gedung sekolah SDN 1 obel-obel ini akhirnya rampung, sehingga bisa
segera untuk digunakan. “Alhamdulillah, itu berkat kerjasama semua, terutama
sekali tim teknis, atau arsitek yang dikirim ibu (Wali Kota Risma) ke jajaran
kami,” ujarnya.
Atas dasar itulah, kemudian
Bupati memberikan pemahaman kepada masyarakat Lombok Timur, agar ke depannya
jika mendirikan bangunan rumah yang tahan terhadap gempa. Sebagaimana contoh
Wali Kota Risma yang memberikan instruksi kepada stafnya untuk meneliti dan
merekonstruksi bangunan Sekolah SDN 1 Obel-obel agar tahan terhadap getaran
gempa.
“Mudah-mudahan
kehadiran ibu membawa berkah bagi kami, membawa manfaat bagi masyarakat kami.
Jelas sekolahnya sudah ada, dan Insya Allah sekolah ini segera akan kita
gunakan,” terangnya.
Bupati menyampaikan
selama ini Pemkot Surabaya telah banyak membantu warga terdampak gempa di
Lombok. Ia menyebut, Pemkot Surabaya merupakan satu diantara tiga pemerintah
daerah yang memberikan bantuan terbesar kepada Pemkab Lombok Timur.
“Inilah yang paling
banyak berperan membantu kami sejak awal gempa. Membawa dan mendatangkan
bantuan-bantuan, baik itu berupa makanan, pakaian, selimut, bahkan yang
dibutuhkan anak-anak kecil dan ibu-ibu,” jelasnya.
Karena itulah,
pihaknya sangat bersyukur dan berterimakasih atas kepedulian Pemkot Surabaya
kepada warga Lombok Timur. “Alhamdulillah, untuk itulah atas nama masyarakat
kami menyampaikan terima kasih yang tulus untuk semuanya, terutama sekali untuk
sekolah ini,” tutur Bupati.
Sementara itu, Wali Kota Risma, mengatakan sekolah SDN 1
Obel-obel dibangun dari donasi masyarakat Surabaya dan bantuan Pemkot Surabaya.
Sebelum memulai pembanguan gedung sekolah tersebut, ia mengaku, telah
berkoordinasi dengan tim ahli, supaya konstruksi bangunannya tahan terhadap
getaran gempa.
“Mangkanya ini agak lama
prosesnya, karena kita minta ITS (Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya)
untuk mendesain ulang agar bangunannya tahan getaran gempa,” kata Wali Kota
Risma dalam sambutannya.
Tak hanya itu, bahkan
sebelum mulai melakukan pembangunan, Wali Kota Risma juga sempat memikirkan
bagaimana menyediakan kebutuhan air bersih. Karena lokasinya yang berada di
atas ketinggian, sehingga air sulit untuk naik.
“Saya bayangkan ketika
air ndak bisa naik. Jadi saya sampai buat gambar untuk bagaimana menarik air
dari bawah ke atas. Jadi dari bawah ditarik pakai tandon. Mangkanya saya
bawakan tandon air, karena saya mendengar sulit untuk air,” jelasnya.
Bangunan sekolah senilai
Rp 1,5 miliar itu, konstruksinya memang sengaja dibuat agar tahan terhadap
getaran gempa, mengingat struktur tanah di Lombok yang dinilai rawan. Bahkan,
Wali Kota Risma mengaku terus melakukan evaluasi saat proses pembangunan sekolah
itu berlangsung.
Harapannya, agar sekolah itu ke depan dapat terus bertahan
jika terjadi gempa dan utamanya supaya anak-anak merasa aman dan nyaman ketika
menempuh pendidikan.
“Alhamdulillah sekarang
sudah bisa bermanfaat, mudah-mudahan berkenan dengan sekolah yang kami bangun,
sekali lagi terima kasih,” pungkasnya. ( Ham )