Surabaya - Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini beserta jajaran Pemerintah Kota Surabaya berbuka puasa
bersama dengan 104 anak yatim dan para lansia di eks lokalisasi Dolly, Minggu
(26/5/2019). Buka puasa yang digelar di depan eks Wisma Barbara itu diawali ceramah
agama dari Gus Lutfi dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada
104 anak yatim dan para lansia.
Pada kesempatan itu,
Wali Kota Risma menyampaikan bahwa saat pertama kali mempersiapkan penutupan
lokalisasi di Kota Surabaya, tidak ada tujuan dan keinginan sedikitpun untuk
membuat warga menderita. Namun sebaliknya, ia mengaku ingin menyelamatkan
anak-anak di eks lokalisasi, karena sampai ada yang menyampaikan bahwa tidak
diterima bekerja di mana pun karena alamat rumahnya di kawasan eks lokalisasi.
“Makanya, saya
berpikiran habis lebaran akan puasa lagi, saya ingin puasakan putra-putri
panjenengan (anda) supaya berhasil. Saya ingin betul itu. Saya ingin anak-anak
eks lokalisasi bisa sama dengan anak-anak lain di Surabaya. Oleh karena itu, di
sisa-sisa jabatan saya, saya gunakan itu, supaya Gusti Allah bisa memberikan
hidayah kepada kita semuanya, terutama warga eks lokalisasi,” ujar Wali Kota
Risma dalam sambutannya.
Selain itu, Wali Kota
Risma menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya sudah menyiapkan berbagai beasiswa
yang bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh anak-anak eks lokalisasi. Diantara
beasiswa itu adalah kuliah di Unair dan ATKP. Saat menempuh pendidikan itu,
para penerima akan diberi uang saku hingga lulus.
“Nantinya, setelah mereka
lulus akan langsung mendapatkan pekerjaan. Mereka yang sudah lulus dan sudah
bekerja seperti di Garuda, itu pendapatannya lumayan. Saya juga akan
mendahulukan anak-anak eks lokalisasi untuk mendapatkan beasiswa ini. Jadi,
mari dimanfaatkan dengan baik,” tegasnya.
Wali Kota Risma juga
menambahkan bahwa di kawasan eks lokalisasi Dolly akan dibangun Sentra Akik dan
Pasar Burung. Saat ini, lokasinya sudah mulai dipersiapkan karena ini merupakan
permintaan warga eks lokalisasi Dolly.
“Ini permintaan warga,
jadi saya ngikuti maunya warga, sehingga saya berharap mari kita manfaatkan
bersama-sama fasilitas yang akan dibangun ini,” harapnya.
Ia juga merasa
bersyukur dan surprise karena warga eks lokalisasi yang sudah dilatih oleh
Pemkot Surabaya lebih cepat paham dibanding warga lainnya. Artinya, lanjut dia,
Allah sudah meridhoi untuk bergerak maju bersama-sama menjadi lebih baik.
“Bagi Allah, tidak ada
yang tidak mungkin asalkan kita mau. Saya yakin bisa, memang prosesnya tidak
mudah, tapi bukan tidak mungkin,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia
mengajak seluruh warga Surabaya, terutama warga eks lokalisasi untuk
menyongsong masa depan yang lebih baik, terutama demi anak-anak eks lokalisasi.
Ia juga mengajak untuk mensyukuri apapun yang telah diberikan oleh Tuhan.
“Apa yang diberikan
oleh Tuhan, mari kita syukuri. Insya Allah kalau kita benar-benar ikhlas, tidak
ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. Semoga anak-anak Surabaya semakin sukses,”
tambahnya. ( Ham )