Surabaya - Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini yang sekaligus Presiden United Cities and Local
Government (UCLG) Asia Pasific menghadiri acara UCLG ASPAC First Sessions of
2019 Executive Bureau Meeting & Yiwu Dialogue on International Economic and
Trade Coorporation di Kota Yiwu China.
Acara yang digelar
selama enam hari mulai dari 21-26 Mei 2019 itu, bekerjasama dengan Chinese
Peoples for Association for Friendship with Foreign Countries (CPAFFC), Belt
and Road Local Coorporation dan Pemerintah Kota Yiwu, China.
Forum pertemuan ini di
hadiri para anggota UCLG ASPAC, para ahli serta perwakilan berbagai institusi.
Tujuan kegiatan tersebut adalah mendiskusikan kerjasama, tukar pengalaman
terkait keberhasilan dalam pembangunan, dan membahas peluang peningkatan
kerjasama. Dalam berbagai forum, Wal Kota Risma diberi mandat untuk memimpin
sidang dan memberikan sambutan.
Dalam acara Standing Comitte Meeting di ASEAN
Mayor Forum (AMF), Wali Kota Risma menyampaikan beberapa poin, tentang
perkembangan kota dan rencana aksi ke depan.
“Poin tersebut
diantaranya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengurangi dampak bencana
alam, melindungi lingkungan, mengurangi dampak perubahan iklim dan poin
terakhir yang terlibat dalam kegiatan ekonomi secara inklusif. Itu yang menjadi
poin prioritas yang kita perlu bahas," papar Wali Kota Risma.
Di forum para wali
kota se ASEAN itu, Risma juga menyampaikan pada saat menghadiri konferensi di
Inggris, banyak pakar yang menyampaikan bahwa pada tahun 2040, Pemerintah
Daerah (Pemda - Red) atau Pemerintah Kota (Pemkot - Red) akan lebih penting
dalam meningkatkan kesuksesan sebuah negara.
“Ini dikarenakan
nantinya peranan masyarakat sangat dibutuhkan dan teredukasi dengan baik.
Terlebih pemerintah kota lebih dekat dengan warganya," tandasnya.
Risma juga meminta,
agar semua wali kota harus bersedia belajar dengan wali kota lainnya. Menjalin
pertemanan agar tercipta suasana saling mendukung dan membantu mengatasi
permasalahan daerahnya.
"Makanya, wali
kota harus mau belajar satu sama lain. Para wali kota harus mau berteman dan
bekerjasama dalam mengatasi berbagai masalah di wilayahnya masing-masing,"
ungkapnya.
Sebagai Presiden UCLG
ASPAC Risma mengajak mengajak para anggotanya, untuk saling menguatkan satu
sama lain, terutama dalam mempersiapkan masa depan kota menjadi kota yang
berkelanjutan. Selain itu, ia juga mengajak para pemimpin daerah se-Asia
Pacific, untuk meningkatkan ekonomi di daerahnya dan ikut berkontribusi dalam
ekonomi global.
“Rekan-rekan semuanya,
di Kota Surabaya saya berusaha meningkatkan perekonomian kota, melalui beberapa
hal. Salah satunya adalah Pahlawan Ekonomi. Jadi mereka saya beri pelatihan,
untuk berkarya dan mengembangkan apa yang mereka bisa ciptakan.
Mayoritas dari mereka
adalah, para istri yang terhimpit financial. Saya berpikir bagaimana ekonomi di
Surabaya dapat bergerak. Sekarang 30 persen dari mereka penghasilannya lebih
dari Rp 1 miliar. Seperti Diah Cookies omsetnya tidak main-main, satu kampung
jadi pegawainya bikin cookies semua," tandasnya.
Bukan hanya program
Pahlawan Ekonomi saja yang dipaparkan oleh Risma, namun program Pejuang Muda
dan Startup Koridor Surabaya juga menjadi topik hangat yang disampaikan.
"Era saat ini
adalah eranya kolaborasi, anak-anak muda harus berjuang dan melakukan
hal-hal baru untuk menciptakan peluang bersama," ujarnya.
Selain memimpin
persidangan dan memberikan keynote speech, Wali Kota Risma juga menyempatkan
berkeliling untuk menyaksikan pameran produk-produk unggulan komoditas impor
China. Wali kota dua periode ini berharap, dari pertemuan yang berlangsung
beberapa hari itu dapat saling menguatkan satu sama lain, untuk menuju kota
yang berkelanjutan.
"Saya berharap
nantinya tidak ada kota yang tertinggal, dengan saling sharing pengalaman dan
permasalahan bersama ini, saya berharap mampu mengatasi berbagai
permasalahan,"tambahnya. ( Ham )