Surabaya - Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Jembatan Ujung Galuh dan Jalan arteri
Middle East Ring Road (MERR) sepanjang 10,8 kilometer, Kamis, (30/5/2019).
Jalan MERR yang merupakan salah satu rangkaian jalan arteri primer di Kota
Pahlawan ini, menjadi pintu gerbang Kota Surabaya sisi Timur.
Proyek pembangunan Jalan
MERR ini tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya Tahun
2014 - 2034. Selain itu, Jalan MERR ini merupakan salah satu prioritas
pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Surabaya
Tahun 2016 - 2021. Dengan adanya jalan ini, diharapkan menjadi solusi untuk
mengatasi permasalahan lalu lintas, yaitu kemacetan yang ada di koridor utara –
selatan di wilayah tengah Kota Surabaya.
Wali Kota Risma
mengatakan selama ini pembebasan lahan untuk pengerjaan Jalan MERR, Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya dibantu dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya.
Sehingga proses pengerjaannya bisa sesuai waktu yang ditetapkan. Ia menilai,
jika Jalan MERR ini sangat penting untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas
di tengah kota. “Alhamdulillah juga bisa kelar, meskipun prosesnya agak lama
dengan aturan yang baru,” kata Wali Kota Risma saat peresmian Jalan MERR di
Gunung Anyar Surabaya, Kamis, (30/5/2019).
Ia menyampaikan setelah
ini Pemkot Surabaya akan meneruskan pengerjaan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT).
Selain itu, Pemkot Surabaya ke depan akan melakukan pengerjaan Jalur Lingkar
Luar Barat (JLLB). “Untuk (proyek) box culvert tahun depan harus selesai.
Kemudian kita akan njebol dari Jalan Wiyung sampai ke Jalan Lakarsantri,
ya itu target kita,” jelas Wali Kota Risma.
Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati,
mengatakan total panjang Jalan MERR mencapai 10,8 kilometer, dimulai Jalan
Kenjeran hingga Jembatan (Tol) Tambak Sumur Sidoarjo. Jalan MERR terbagi
menjadi tiga segmen, pertama Merr 2a mulai Jalan Kenjeran sampai perempatan
Kampus C Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. MERR 2b mulai perempatan
Kampus C UNAIR sampai perempatan Jalan Arif Rahman Hakim. Sementara MERR 2c,
mulai perempatan Jalan Arif Rahman Hakim sampai Jembatan / Tol Tambak Sumur.
“Setidaknya, untuk
menyelesaikan pembangunan Jalan MERR tersebut, Pemkot Surabaya telah melakukan
pembebasan persil lahan sebanyak 608. Pembebasan lahan dilakukan mulai tahun
2009 sampai 2018 dengan anggaran total mencapai Rp 392.171.413.000," kata
Erna.
Untuk jalan MERR 2c
segmen Gunung Anyar dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kota Surabaya. Erna mengungkapkan, MERR 2c atau segmen Gunung Anyar,
panjang jalan mencapai 1,8 kilometer. Jalan ini memiliki 2 jalur dan 3 lajur,
dengan lebar jalan mencapai 40 meter. Namun, untuk lebar badan jalan 30 meter
dan sisa 10 meter digunakan pedestrian dan saluran air di tengah.
“Saat ini, MERR 2c sisi
timur atau arah luar kota sudah dibuka, sementara sisi barat arah dalam kota
dalam tahap rekonstruksi. Anggaran sekitar Rp 297 miliar digunakan untuk
pembebasan dan fisik pembangunan jalan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat, mengatakan Jalan MERR 2c
ini mampu mengurangi kepadatan arus lalu lintas yang cukup signifikan biasa
terjadi di tengah kota seperti Jalan Ahmad Yani Surabaya. Ia menyebut, sebelum
ada Jalan MERR 2c, saat sore hari antrian panjang kendaraan di tengah kota ke
arah Sidoarjo bisa menyentuh Masjid Al-Falah Raya Darmo dan Jalan Diponegoro.
"Sehingga ketika
ada pembebanan (kendaraan) yang kemudian dialihkan ke MERR 2c, kepadatan lalu
lintas di tengah kota bisa berkurang kisaran 40-60 persen harian lalu lintas
rata-rata. Sehingga sekarang tidak terjadi lagi antrian sampai ke Masjid
Al-Falah Raya Darmo," kata Irvan.
Irvan menjelaskan
berdasarkan kesepakatan dan kajian bersama Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(LLAJ), batas kecepatan kendaraan yang diperbolehkan melaju di Jalan MERR 2c
maksimal 40 kilometer. Sementara itu, berdasarkan evaluasi yang dilakukan
Dishub Surabaya, selama dua minggu terjadi peningkatan volume kendaraan.
"Sementara ini
dilakukan pemasangan kamera pemantau (CCTV). Tapi ke depan akan dilengkapi
dengan Rambu Pendahulu Petunjuk Jalan (RPPJ) dan Speed kamera pemantau
kecepatan," tambahnya. ( Ham ).