Probolinggo - Pemanfaatan limbah yang selama ini masih kurang begitu diminati masyarakat ternyata terjawab saat Achmad Sholihin dan Asri Yustiana menjadikan limbah tahu yang selama ini menjadi usahanya, menjadi Biogas. Dengan memanfaatkan libah produk tahu ini, setidaknya masyarakat sekitar lokasi tersebut dapat menikmati aliran biogas yang dapat digunakan untuk keperluan memasak dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan hal tersebut, secara khusus, Sabtu (4/5) Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin meresmikan dan mensosialisasikan beroperasinya instalasi Biogas limbah Tahu “Asri” yang berada di Jalan Ir Sutami Kelurahan Jrebeng Kidul Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Walikota HMS Subri, Asisten, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Probolinggo, sejumlah Kepala OPD dilingkup Pemkot Probolinggo, Camat, Lurah se Kecamatan Wonoasih serta undangan lainnya.
Kegiatan yang diprakarsai DLH kota Probolinggo ini merupakan salah satu program instansi tersebut dalam menciptakan kondisi lingkungan yang ramah dan tepat guna dengan memanfaatkan limbah untuk keperluan masyarakat.
Menurut Walikota Hadi Zainal Abidin bahwa biogas dyang diperoleh dari pemanfaatan limbah Tahu ini, setidaknya akan banyak memberi manfaat bagi lingkungannya. “Pemerintah terus mendorong hal positif ini agar terus berkembang, bahkan pemerintah berharap agar setiap kelurahan supaya ada seperti ini.
Kalaupun ada potensi di kelurahan, pemerintah pasti akan memfasilitasi dan kita dorong, tanpa ada kebersamaan, pemahaman, kebijakan dari pemerintah tidak mungkin semua dapat berjalan seperti yang diharapkan.
Limbah yang selama ini dibuang dengan sia sia dan tidak termanfaatkan, dengan adanya program dan melalui sentuhan pemerintah melalui APBD bisa bermanfaat bagi masyarakat.”Ujar Walikota yang sebelum meresmikan instalasi biogas limbah tahu dilokasi ini berkesempatan mencicipi produk Tahu Asri ini.
Kepala DLH kota Probolinggo Ir Budi Krisyanto M.Si yang turut mendampingi Walikota saat meresmikan tempat ini mengatakan penerima manfaat dari biogas ini tergantung dari kapasitas produksi dan juga bergantung dari produksi Tahu itu sendiri. Jadi produksi meningkat, tentunya juga berdampak limbahnya meningkat.
Dengan begitu Potensi penerima manfaat akan berkembang yang saat ini bisa dinikmati oleh 33 KK dan bisa dikembangkan lebih banyak lagi. Dengan catatatn masyarakat penerima manfaat ini bersemangat merawatnya. Dengan semangat merawatnya, ada peluang untuk menyebarkan jangkauan layanan.”Ujarnya Budi Kris.
Lebih lanjut Budi Krisyanto menambahkan bahwa sasaran untuk pemanfaatan limbah tahu ini juga ada di Jrebeng Wetan. “Sebenarnya sudah kita ususlkan melalui DAK, namun belum final dan kalaupun ada solusi, mungkin diambilkan dari dana DAU. Potensi sudah ada dan proposal sudah ada, tinggal bagaimana merealisasikan.
Muaranya bagaimana kota Probolinggo ini mempunyai kualitas hidup semakin berkualitas sehingga ketika kualitas ini semakin meningkat akan menjadi kota yang berdaya saing. Kalau kota ini menjadi kota berdaya saing, maka berpotensi mendatangkan orang dan selanjutnya berpeluang menggerakkan potensi UKM.”tambahnya.
Ditempat yang sama, Asri Yustiana saat diwawancarai terkait diresmikannya lokasi dibuatnya biogas dari hasil produk limbah Tahu miliknya, mengungkapkan kebanggaannya. “Terimakasih karena Walikota telah meresmikan instalasi biogas ini yang diharapkan akan dapat memberi manfaat bagi warga disekitar pabrik tahu ini.”Ungkap Asri. (Suh)