BATULICIN - Ribuan jamaah Tablik
Akbar Ustad Yusuf Mansur dan Ustad Das At Latief memadati kawasan tempat
berlangsung nya Expo Tanah Bumbu Kamis malam (25/04). Namun sebelum
Jamaah yang mendapatkan siraman rohani di sekitar kawasan Expo Tanbu kota
Pagatan itu, turut mendapatkan sambutan dari Bupati Tanah Bumbu H. Sudian
Noor.
Dalam
sambutannya, Bupati menekankan pada sebuah perdamaian, seiring sudah
dilaksanakannya pesta Demokrasi yaitu Pemilu 2019. Dikatakannya ,selama hajatan
berlangsung, memunculkan sedikit permusuhan akibat dari perbedaan pilihan
baik sesama kolega, tetangga hingga keluarga di rumah sekalipun. "Pemilu
sudah berakhir, yang merasa beda pilihan mari sama sama kita rajut kembali jika
ada hubungan yang terputus menjelang Pemilihan Presiden maupun
Legislatif."seru Bupati.
Menurutnya,siapapun
yang terpilih harus kita hormati bersama bahwa itu adalah pilihan yang terbaik.
Namun pada hakikatnya hal itu tidak lepas dari pilihan Tuhan yang sudah
ditetapkan sebelum lahir. "Mulai sekarang mari abaikan
perbedaan, jalin silaturrahmi kembali. Dan kita harus bersatu untuk sama sama
membangun Tanah Bumbu menuju kesejahteraan masyarakat yang lebih baik
lagi, "tutupnya.
Senada
disampaikan Ustad Yusuf Mansur dalam Tausyiahnya, bahwa perbedaan pilihan itu
hal yang biasa, namun tak segitunya harus memicu sebuah perpecahan ummat. "Kita
harus berbaik sangka pada calon pemimpin kita kerena mereka sama sama punya
niat baik untuk membangun indonesia yang lebih maju hingga mampu sejajar dengan
negara yang lebih berkembang, "jelasnya.
Hal
demikian juga disampaikan Ustad Das at latief. Disaat menjelang penyelenggaraan
Pilpres begitu banyak penyebaran pitnah berupa berita Hoax di media sosial.
Ditegaskannya, saling fitnah sesama ummat sudah jelas dilarang agama. Bahkan
diakhirat kelak segala amal ibadah yang dimiliki akan habis akibat dari
perbuatan fitnah selama di dunia. "Kita mengira fitnah itu berlangsung
sebelum Pilpres saja, ternyata setelah Pilpres malah makin parah. Mulai
sekarang stop saling fitnah dan sekarang ini tidak ada lagi 01 dan 02
yang ada adalah 03 yaitu persatuan Indonesia.,"Selorohnya. (Irfan)