JAKARTA
-
Acara Debat yang digelar di Hotel Shangri-La tadi malam (30/3/2019), membahas
tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan-Keamanan,dan Hubungan Internasional
telah berlangsung lancar seru dan lancar. Menurut Pengamat Militer dan Pembina
LPKAN (Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara) Wibisono,SH,MH mengatakan,
Debat capres keempat lebih dinamis, lebih terbuka,tajam serta saling menyerang,
ujarnya.
Pada
sesi Pertama, tentang ideologi Prabowo mengutarakan tuduhan tuduhan terhadap
dirinya dari mulai tidak Pancasilais dan akan mendirikan negara khilafah, semua
dibantahnya,sedangkan Jokowi juga ikut melontarkan pernyataan tentang tuduhan
tuduhan terhadap dirinya tentang keturunan PKI, Prabowo berjanji akan
pertahankan Pancasila sampai titik darah terakhir, karena Pancasila lahir atas
kompromi pendiri Bangsa dan sudah final, paparnya.
Tentang
Pertahanan, capres Prabowo bicara soal rapuhnya pertahanan, kemudian dari situ
Pak Jokowi mengatakan bahwa Prabowo tidak percaya pada TNI. Jadi, mereka saling
menyerang",Prabowo membantah dengan bicara " Saya adalah TNI lebih
dari TNI".
Kemudian
ketika Prabowo mengkritik Jokowi yang mengatakan bahwa dalam 20 tahun ke depan
tidak akan ada invasi militer ke Indonesia. Sementara capres Prabowo menjawab
dengan menyentuh aspek yang sifatnya detail tentang pertahanan negara yang
rapuh, dan soal kekayaan yang mengalir ke luar negeri," kata Wibi.
Kembali
ke tema Ideologi, capres 02 ini lebih mendekati persoalan implementasi
Pancasila dalam kondisi kekinian, Prabowo lebih detail tentang edukasi bukan
doktrinasi, dengan merubah kurikulum dari sejak sekolah taman kanak kanak
sampai perguruan tinggi.
Demikian
pula ketika Jokowi menginginkan agar pendidikan Pancasila diturunkan sampai
tingkat sekolah dasar, wibi mengatakan, seharusnya itu dijelaskan lebih detil
lagi,karena kesannya mengekor pernyataan Prabowo."Pendidikan di tingkat
dasar, misalnya harus diturunkan betul dalam praktik-praktik etika yang mudah
dipahami," ujarnya.
Dalam
Debat Kali ini Prabowo lebih tegas dan garang,namun tetap berwibawa,contoh
saat Ia menegor salah satu pendukung 01 dalan debat menertawakan
Prabowo saat singgung Pertahanan negara kita Rapuh."Jangan ketawa!"
Tegur Prabowo pada pendukung 01 yang tertawa saat Prabowo menjelaskan lemahnya
pertahanan Indonesia dalam debat. "Saya bicara kemampuan pertahanan kita
sebagai negara berdaulat. Ini sangat penting. Kalian anggap lucu?",ujarnya,dan
mendadak ruangan jadi hening.
Prabowo
yang tegas! Sorot matanya tajam menikam orang-orang yang berpikir dungu,
Ekspresinya menghujam, suaranya meruntuhkan mental para pendukungnya termasuk
capres 01, kata Wibi.
Prabowo
dalam debat kali ini memang beda dengan debat sebelumnya, sangat berkarakter,
mengalir alami dan asli tidak ada rekayasa sutradara, dia perlihatkan ke
rakyat bahwa tidak dapat bermain-main terkait kedaulatan dan nasib
bangsa, Indonesia harus tegak sebagai negara berdaulat dan berdiri di
kaki sendiri, Tak boleh tangan-tangan asing diberi keleluasaan menghisap
kekayaan negeri ini, tandasnya.
Disisi
lain saya melihat capres 01 Jokowi memang memucat. Suaranya melemah, dan
kelihatan syok atas serangan serangan capres 02 ini. Saat Jokowi mengatakan
bahwa dalam 20 tahun ke depan tak ada perang, Prabowo membalas dengan
lugas,Ia ingatkan Jokowi, bahwa pandangan keliru-salah.
Tidak
boleh negara beranggapan tak akan ada perang selama 20 tahun ke depan.
"Anda telah menerima nasihat yang salah!" tandas Prabowo sembari
mengutip ungkapan, Si vis pacem para bellum (jika kau mendambakan
perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang), dan jokowi menjawab dengan
enteng bahwa semua itu Perkiraan.
Prabowo
juga mempersoalkan bandara dan pelabuhan yang investasi dan pengelolaanya
diberikan pada swasta- asing,Jokowi beralasan itu pelabuhan dan bandara
komersial, Asing dipersilakan berinvestasi dengan imbalan hak pengelolaan.
Prabowo tak dapat menerima alasan seperti itu, buktinya Bandara Lanud AU Halim
telah dikelola perusahan Penerbangan Lyon,kata wibi.
"Pelabuhan
dan bandara bukan barang dagangan!" ujar Prabowo tegas. Sebab
bandara
dan pelabuhan itu obyek vital. Pintu masuk kedaulatan yang harus aman dari
tangan asing. "Tak boleh obyek vital diserahkan pada asing dengan alasan
investasi", tandasnya.
Dalam
debat ini sangat nyata ketimpangan wawasan tentang kedaulatan negara antara
capres jokowi dan Prabowo, terlihat Prabowo sangat matang dan punya kepedulian
tinggi terhadap kedaulatan bangsa ini, sangat dipahami bahwa makna strategis
obyek vital dan ancamannya jika dikelola asing.
Ketika
Jokowi sangat yakin menjelaskan tentang pemanfaatan teknologi informasi untuk
mempercepat pelayanan publik. "Kecepatan sangat penting. Yang lambat akan
ditinggalkan yang cepat," dengan Menyebut "program Dilan"
(digital layanan). Prabowo menjawab " program sebagus apapun percuma aja
kalo masih banyak pejabat yang korupsi dan Jual beli jabatan,sehingga negara
jadi lemah, Untuk apa kecepatan dengan memanfaatkan teknologi, kalau pada
akhirnya kekayaan negeri kita mengalir ke luar negeri,dan korupsi kita sudah
stadium 4, kata Prabowo.
Kata
Prabowo "Buat apa?", Semua itu tak ada gunanya! Teknologi harus
berguna untuk mengamankan kekayaan negara," tegasnya lagi.
Prabowo
juga menyinggung perihal "Distrust", Bahwa ada ketidakpercayaan
publik pada elit pemerintahan yang makin meluas. Sembari membeberkan fakta
tentang aparat yang ditugaskan memberi arahan pada masyarakat untuk menenangkan
paslon 01. "Itu merusak kaidah demokrasi, sekaligus memperbesar rasa
tak percaya rakyat pada aparat pemerintah. " Apa anda tak menyadari
itu," ujar Prabowo.
Debat
Pilpres kali ini memang beda. Sejak awal, pada pembukaan, Prabowo telah
menampilkan karakter kesejatian yang kuat sebagai penjaga negeri saat
bicara tentang ideologi. Namun saat akhir debat berakhir manis. Terlepas dari
upaya pencitraan capres 01 yang ingin menghadirkan dirinya sebagai sosok yang
santun, teduh, sikap sportif dan statement penutup kedua capres telah mencairkan
suasana. Menurunkan tensi panas antar pendukung, yang pasti,dibalik itu rakyat
sudah mendapat gambaran terang-benderang, siapa benteng NKRI yang sesungguhnya.
Siapa
yang punya wawasan kebangasan yang matang dan mumpuni tentang kedaulatan negara
dan bangsa ini. Siapa yang selalu berpikir tentang nasib rakyat dan masa depan
anak bangsa. Prabowo Subianto telah menghadirkan dirinya yang sejati dalam
debat, sesuai yang ingin disaksikan rakyat. Pribadi yang tak bermain-main
dalam membela kedaulatan bangsa dan nasib rakyat, pungkas Wibi. (red)