SURABAYA - Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) yang bekerja sama dengan Dewan Pers, gelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke 3, yang di selenggar di Golf Graha Family-Club House Surabaya, yang dimulai pada tanggal 29 sampai 31 Maret 2019.
Jumlah peserta UKW 11 orang terdiri beberapa wartawan dari Surabaya. Banyuwangi. Telungagung. Kediri. Madura. Lamongan. Pasuruan, yang terbagi dari media ciber berjumlah 6 orang.dan 5 orang dari media cetak.
Penguji UKW tidak main - main, sebab PJI mendatangkan penguji, yang tidak asing lagi bagi Dewan Pers Indonesia, yaitu 2 orang tim penguji dari fakultas Ilmu Sosial jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogjakarta, yaitu Agung Prabowo dan Arif Wibawa.
Materi yang diujikan yang ditunjuk, oleh Dewan Pers Indonesia, masing-masing 10 materi, artinya 10 materi untuk media ceber yang diuji oleh Arif Wibawa dan 10 materi untuk media cetak pengujinya Agung Prabowo.
Ujian dengan waktu yang ketat, di mulai pada pukul 8.00 WIB sampai selesai pukul 20.00 WIB, setelah hasil dukumpulkan, dan langsung dinilai oleh tim penguji.
Hasilnya langsung di umumkan oleh penguji Arif Wibawa.pada kurang lebih pukul 22.00, yang disaksikan oleh Ketua Umum PJI “ Hartanto Buchory “ bahwa “ Hasil UKW dari 11 Peserta dinyatakan lulus semua, sebagai predikat ‘Wartawan Kompeten “ Ungkapnya.
Ditambahkan oleh Arif Wibawa, “wartawan itu profesi yang mulia, tugasnya menyampikan berita yang benar, akhurat, dan jadilah control sosial bagi masyarakat. Katanya.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum PJI Hartanto Buchory langsung memberikan ucapan selamatkepada kalian semua peserta UKW angkatan ke 3.’Kalian sudah dinyatakan kompeten oleh tim uji dari UPN yang ditunjuk oleh Dewan Pers. Jadilah wartawan yang bekerja secara jurnalistik yang sudah diatur dalam kode etik jurnalistik. Pesannya.
Pada saat itu juga peserta UKW bersorak antosias bahagia bersyukur, setelah mendengarkan pengumuman secara langsung yang dibacakan oleh tim penguji dari UPN Yokjakarta itu, sehingga stress-stres suwaktu menjalankan ujian bisa hilang, dan fress kembali., dan peserta mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Ketua Umum PJI, maupun Tim Penguji dan saling mohon ma’af. Kenangan ini tidak akan terlupakan oleh penulis. (jok)