BATULICIN - Para penggiat jurnalistik di media sosial
ikut serta dalam seminar dan pelatihan singkat Jurnalistik. Kegiatan di gelar
di Mahligai Bersujud Rabu (03/04) Dengan menghadirkan Narasumber dari Metro TV
Kalsel Budi Ismanto bersama Dadang Yuslistiya dari Pimpred Barito Post.
Bupati Tanah Bumbu melalui Kepala Dinas Komunikasi Dan Informasi Kabupaten Tanah Bumbu (Diskominfo Kab. Tanbu) Ardiansyah.S.Sos saat membuka seminar tersebut menyampaikan. Jurnalistik memiliki peran penting guna menangkal penyebaran ujaran kebencian fitnah dan berita Hoax yang beredar di masyarakat melalui media sosial.
Peran tersebut terangnya dapat dilakukan dengan cara memverifikasi setiap pemberitaan, tanpa mengabaikan fakta, bukan sebuah opini dari masyarakat. Menurutnya dalam seminar ini, para komunitas netizen akan mendapatkan sebuah referensi langsung dari praktisi media tentang cara membuat berita yang menyejukan bukan berita Hoax yang dapat memicu permusuhan. "Melalui seminar ini para komunitas netizen akan menghasilkan berita terverifikasi dapat dipertanggungjawabkan dalam menangkal berita hoax, "sebutnya.
Budi Ismanto mengatakan. Para Netizen yang aktif sebagai penggiat jurnalistik media sosial harus mengedepankan pemahaman terhadap produk jurnalis dan bentuk informasi singkat di media sosial. Dia menjelaskan, sebuah berita kecelakan dan kebakaran bukanlah berita karya jurnalistik, namun hal itu adalah sebagai informasi pengantar.
Sebuah karya jurnalistik tandasnya akan dikatakan sebuah produk yang benar serta memenuhi unsur yang lengkap dengan standar 5 W 1 H. Kemudian di era media digital ini tambah dia, semua orang bisa jadi wartawan namun tidak semua orang bisa mengemas jurnalistik dengan bersandar pada kode etik dan undang undang Pers. "Dengan dua perbedaan ini kita harus memahami produk Jurnalistik yang profesional termasuk jua didalamnya memahami mana mana karya jurnalistik dan berita bohong atau Hoax,"tutupnya. (irfan)
Bupati Tanah Bumbu melalui Kepala Dinas Komunikasi Dan Informasi Kabupaten Tanah Bumbu (Diskominfo Kab. Tanbu) Ardiansyah.S.Sos saat membuka seminar tersebut menyampaikan. Jurnalistik memiliki peran penting guna menangkal penyebaran ujaran kebencian fitnah dan berita Hoax yang beredar di masyarakat melalui media sosial.
Peran tersebut terangnya dapat dilakukan dengan cara memverifikasi setiap pemberitaan, tanpa mengabaikan fakta, bukan sebuah opini dari masyarakat. Menurutnya dalam seminar ini, para komunitas netizen akan mendapatkan sebuah referensi langsung dari praktisi media tentang cara membuat berita yang menyejukan bukan berita Hoax yang dapat memicu permusuhan. "Melalui seminar ini para komunitas netizen akan menghasilkan berita terverifikasi dapat dipertanggungjawabkan dalam menangkal berita hoax, "sebutnya.
Budi Ismanto mengatakan. Para Netizen yang aktif sebagai penggiat jurnalistik media sosial harus mengedepankan pemahaman terhadap produk jurnalis dan bentuk informasi singkat di media sosial. Dia menjelaskan, sebuah berita kecelakan dan kebakaran bukanlah berita karya jurnalistik, namun hal itu adalah sebagai informasi pengantar.
Sebuah karya jurnalistik tandasnya akan dikatakan sebuah produk yang benar serta memenuhi unsur yang lengkap dengan standar 5 W 1 H. Kemudian di era media digital ini tambah dia, semua orang bisa jadi wartawan namun tidak semua orang bisa mengemas jurnalistik dengan bersandar pada kode etik dan undang undang Pers. "Dengan dua perbedaan ini kita harus memahami produk Jurnalistik yang profesional termasuk jua didalamnya memahami mana mana karya jurnalistik dan berita bohong atau Hoax,"tutupnya. (irfan)