Probolinggo - Sebagai bagian mensukseskan program KPL bertempat di aula pertemuan Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kedopok kota Probolinggo diadakan agenda Penguatan Kelembagaan Mitra, Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kegiatan Kader Penggerak Lingkungan (KPL) Triwulan pertama kota Probolinggo Tahun 2019, Kamis (25/4).
Ir Budi Krisyanto M.Si Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Probolinggo dalam sambutannya mengatakan ”Keberadaan Kader Penggerak Lingkungan mempunyai peran sangat penting dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, asri dan indah dimasing-masing tempat di kota Probolinggo. TPA kita semakin terbatas dan overload, maka dari itu perlu diadakan penanmbahan shelter.
Jadi kami menghimbau kesadaran dan prilaku warga untuk tidak memasukkan semua sampah ke TPA. Harus ada reperduksi agar sampah ini tidak semuanya dimasukkan ke TPA. Kalau saat ini 35 persen dimasukkan ke TPA, jadi yang 45 persen tidak jelas dibuang kemana. “Ujar pria yang akrab disapa Budi Kris ini.
Ditambahkan olehh Kadis LH bahwa penangana sampah yang semakin tidak terkendali juga dilakukan oleh instansinya termasuk melakukan pendekatan pada pengelola htel, rumah makan , pabrik, kantor lembaga pendidikan dan lainnya agar sampah yang dihasilkan dapat difasilitasi penanganannya. “Kami berharap terhadap peran KPL untuk berupaya mengobati kota ini yang berhubungan dengan sampah dalam artian yang luas menangani persoalan tersebut hingga persoalan sampah ini bias teratasi.”tambahnya.
Slamet Hariyanto, Lurah Kebonsari Kulon saat menyampaikan sambutan mengungkapkan apresiasinya karena tempat dimana dia memimpin bisa ditempati sebagai kegiatan yang diselenggarakan DLH kota Probolinggo. “Selama ini khususnya di Kelurahan Kebonsari kulon masih terdapat satu kader lingkungan dan kami berharap setiap RW harus ada KPL, yang nantinya bertugas memberi pencerahan pada masyarakat terkait dengan lingkungan.
Program Go Green hingga saat ini masih dapat dirasakan di kelurahan ini, selama ini kita fokuskan pada RW 17 dan RW lainnya akan menyusul. Dengan terbentuknya kader lingkungan dimasing-masing RW ini akan terwujud apa yang kita harapkan menyangkut pembenahan lingkungan.”Ujarnya.
Ditempat yang sama, Lukman Hakim selaku Ketua KPL Kader Lingkungan kota Probolinggo saat diwawancarai mengatakan “Kami selaku KPL membuat struktural mengakar hingga ke RT/RW, sebab kalau tidak terstruktural seperti itu, yang pasti sulit merubah prilaku warga, sebab masih banyak alasan alas an yang perlu diperkuat dikarenakan keadaan DLH saat ini yang dikategorikan sakit. Yang jelas kami berharap ada koordinasi lanjutan antara mitra kami khususnya dengan DLH termasuk peran dan motivasi walikota Probolinggo dalam mengatasi permasalahan lingkungan ini.”Ungkap Lukman. (Suh)