Surabaya NewsWeek- Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya menggelar
pembinaan karakter dan peningkatan prestasi pelajar Surabaya bersama Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (12/3/2019). Pembinaan karakter yang digelar
di Gedung Convention Hall Jl. Arif Rahman Hakim itu diikuti oleh sekitar 1.800
siswa dari 50 lembaga SMP di bawah naungan Yayasan Nahdlatul Ulama (NU) se-Kota
Surabaya.
Sebelum pembinaan
karakter yang disampaikan oleh Wali Kota Risma, ribuan siswa itu diberi pemahaman
tentang bahaya narkoba dan minum-minuman keras oleh dr Daniek. Mereka pun fokus
mendengarkan sosialisasi itu.
Selanjutnya, Wali Kota
Risma menyampaikan motivasinya kepada ribuan siswa-siswi itu. Wali kota yang
juga menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac (United Cities Local Governments
Asia-Pacific) itu menjelaskan di dalam kitab suci Al- Quran sudah
dituliskan tentang berbagai hal yang harus ditinggalkan oleh umat muslim. Allah
SWT memberikan larangan kepada umat manusia tentu ada alasan-alasannya. Salah
satunya demi menjaga kesehatan.
"Misalkan kalau
minum-minuman keras, itu akan ada jutaan sel dalam diri kita yang mati. Jadi,
ada alasan Allah SWT melarang, bukan hanya sekadar tulisan di Al- Quran. Jadi,
anak-anakku, kalau ada orang yang tidak dikenal atau yang dikenal mengajak
minum, narkoba, pergaulan bebas, jangan takut menolak. Kalian harus berani
menolak," kata dia.
Menurut Wali Kota
Risma, dengan matinya sel-sel otak itu, maka otak akan rusak, sehingga kalau
otaknya rusak, tidak bisa digunakan berpikir jernih serta tidak bisa sekolah.
Bukan hanya itu, sekali terpengaruh dan mencoba, berefek ketagihan dan akan
sulit lepas.
"Di sekolah
kalian sebenarnya punya bekal kuat, yakni ilmu-ilmu akademik dan ilmu agama.
Artinya, kalian semua punya pertahanan yang kuat untuk melindungi diri dari
godaan-godaan yang dilarang oleh agama," tegasnya.
Wali kota perempuan
pertama di Kota Surabaya ini melanjutkan, semua orang yang ada di muka bumi
pasti memiliki masalah, tak terkecuali Wali Kota Surabaya. Meskipun anak-anak
memiliki masalah, misalkan berasal dari keluarga kurang mampu, anak yatim,
piatu, atau yatim piatu, orang tua bercerai, tetap memiliki hak yang sama untuk
sukses dan berhasil.
"Yang membuktikan
orang bisa berhasil atau tidak, itu dari usahanya berhasil menghadapi ujian
dari Allah SWT. Kalau punya masalah, jangan lari ke narkoba atau minuman keras.
Hadapi itu semua. Ibu itu masalahnya berat dan sering mengadu ke Allah, karena
ibu percaya dan yakin," ujarnya.
Wali Kota Risma
kembali menegaskan bahwa Allah itu Maha Adil. Dengan demikian, bukan orang kaya
dan orang pintar saja yang berhak berhasil. Siapapun dan dari keluarga manapun,
baik itu petani, nelayan, tukang batu, dan lain-lain, semuanya berhak sukses
dan berhasil.
"Tuhan memang menciptakan
kita berbeda-beda. Tapi Tuhan Maha Adil, semua diberi kesempatan untuk berhasil
dan sukses. Tidak dibeda-bedakan. Manusia diwajibkan berusaha dan berdoa.
Sekarang tinggal kalian mau atau tidak," tambahanya. ( Ham )