Surabaya NewsWeek- Forum tingkat dunia yang di gelar di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) New York mengangkat tema From Global Issues to Local Priorities: The Role Of Cities In The Global Agenda, Including Cities For Sustainable Development, Food Security, Nutrition Ad Climate Change, sedangkan Tri Rismaharini Walikota Surabaya salah satu pembicara di acara tersebut.
Dalam Acara itu, ada sekitar
193 yang hadir dari perwakilan negara anggota tetap PBB, dan ini merupakan
salah satu forum penting dunia yang mengundang beberapa wali kota dan gubernur
sukses, untuk menjadi pembicara.
Wali Kota Risma yang saat itu satu panel dengan Wali Kota
Valencia dan Gubernur Nairobi. Wali Kota Risma bertolak ke New York sejak Sabtu
(16/2/2019) dan akan kembali ke Surabaya pada Sabtu (23/2/2019).
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menjelaskan tentang
penanganan ketahanan pangan hingga pengentasan kemiskinan. Dalam penanganan
ketahanan pangan, Wali Kota Risma memastikan sudah menerapkan program urban
farming sejak tahun 2010.
Bahkan, urban farming yang diterapkan Pemkot Surabaya tidak
menggunakan pestisida dan hanya menggunakan pupuk alami, sehingga tidak ada
bahan kimianya.
“Warga kami ajak untuk menanam buah-buahan,
sayuran, dan padi di tanah milik pemerintah dan juga di lingkungan mereka masing-masing. Pemkot pun memberi mereka
benih dan peralatan gratis. Saat ini, padi yang mereka tanam di Surabaya tidak
hanya beras putih, tetapi juga beras merah dan hitam,” kata Wali Kota Risma dalam paparannya.
Wali Kota Risma,
program ini juga diterapkan di kampung-kampung Surabaya serta lingkungan
perkotaan. Termasuk pula di sekolah dan berbagai kampus di Kota Pahlawan.
Hasil urban
farming ini untuk memasok kebutuhan
di kota, termasuk di hotel dan restoran, serta beberapa didistribusikan ke kota-kota
tetangga lainnya.
“Sebulan sekali,
kami juga menyelenggarakan minggu pertanian di Taman Surya Balai Kota
Surabaya. Acara itu untuk memamerkan semua produk pertanian lokal dari
pertanian perkotaan,” ujarnya.
Selain
pertanian, Pemkot Surabaya juga mendukung petani
garam, perikanan dan peternakan. Bahkan, saat ini pemkot sudah merevitalisasi kampung
nelayan sambil mendorong mereka untuk membuat kolam ikan demimeningkatkan produktivitasnya. Alhasil, saat ini mereka dapat menikmati penghasilan yang
lebih baik dari bisnis mereka.
“Sedangkan untuk mengendalikan
inflasi, Pemkot Surabaya secara teratur membuat operasi pasar murah dan bazar
selama bulan puasa yang biasanya kebutuhan makanan
pokok sangat tinggi,” kata dia.
Sementara untuk meningkatkan gizi
warga, Pemkot Surabaya telah menyediakan makanan
gratis setiap hari untuk 35 ribu lebih warga, baik orang cacat, anak-anak yatim dan penghuni Liponsos. Selain itu, pemkot juga
memberikan makanan
tambahan untuk 255 ribu lebih orang yang mengalami pasien HIV/AIDS,
pasien kanker, ibu hamil, hingga pekerja sosial.
Wali kota perempuan
pertama di Kota Surabaya juga menjelaskan langkah pemkot dalam mengatasi masalah
kemiskinan. Oleh karena itu,
pemkot meluncurkan
pogram Pahlawan Ekonomi yang mendorong warga Surabaya untuk membuat
usaha atau UMKM sembari diberi pelatihan gratis setiap minggunya.
“Program ini
awalnya hanya
89 orang pada 2010, kini telah
berkembang menjadi 9.500 orang.
Mereka didampingi oleh pemkot mulai dari awal hingga akhir atau pemasarannya,
termasuk diajak dalam berbagai pameran,” kata dia.
Di samping itu, pemkot
juga telah meluncurkan program pejuang muda yang dikhususkan bagi anak-anak
muda yang ingin memulai bisnis atau usahanya. Mereka juga diberi pelatihan
seperti Pahlawan Ekonomi dan juga didampingi dari awal hingga akhir. “Sekarang
sudah ada 600 orang dengan UMKM nya masing-masing,” tegasnya.
Wali Kota Risma
menambahkan, semua program itu tujuan utamanya adalah kesejahteraan warga dan
meningkatnya kualitas hidup warga. Terbukti, berbagai program Pemkot Surabaya
telah berhasil mengurangi area banjir dengan signifikan, meningkatkan kualitas udara, penurunan suhu 2 derajat,
penurunan tingkat penyakit dan penurunan kekurangan gizi, serta pengurangan inflasi.
“Saat ini, daya beli
masyarakat Surabaya juga meningkat dan itu artinya ada peningkatan dalam bidang
ekonomi lokal,” tambahnya. ( Ham )