SURABAYA - PN Surabaya mendapat kunjungan 3 orang tamu dari Jepang
yang tergabung dalam Japan International Cooperation Agency (JICA), guna jalani
kerjasama terkait sistem pelayanan peradilan di Indonesia, khususnya peradilan
perdata (Niaga). (13/02)
Menurut Rahmi Mulyati, Panitera Muda
Perdata Khusus dari Mahkamah Agung (MA), menuturkan bahwa kedatangan Yugo
Ishigami (Hakim Tinggi), Kenta Komatsu (Lawyer) dan Umemoto kali ini di PN
Surabaya, untuk menjalankan kerjasama antara MA dan JICA terkait kekayaan
intelektual, sistem peradilan serta pelayanan yang di jalankan pengadilan di
Indonesia.
" Dalam rangka kerja sama
dengan MA, terkait peradilan perdata, khususnya kekayaan intelektual (Haki) di
Indonesia. " tutur Rahmi. Didampingi seorang penerjemah, Urura, ketiga
orang dari Jepang tersebut terlihat di antar keliling area pengadilan oleh
Ketua Pengadilan Negeri Surabaya Nursyam SH., M. Hum., untuk meninjau
persidangan, sistem pelayanan dan suasana pengadilan di Surabaya.
Ketika di wawancari terkait agenda
kunjungannya ke PN Surabaya, Umemoto melalui penerjemahnya mengatakan tidak ada
perbedaan jauh antara sistem peradilan di Jepang dan di Indonesia. "
Di negara kami tidak ada perbedaan jauh dengan di Indonesia, bahkan kami sangat
salut dengan PN Surabaya yang sangat maju pesat dalam pelayanan yang
menggunakan IT. " kata Umemoto.
Lebih lanjut, menurut Yugo Ishigami,
dirinya merasa sangat senang melihat PN Surabaya. Meskipun pada kunjungan kali ini
hanya sebentar, Yuga mengatakan bahwa peradilan yang berhubungan dengan perkara
perdata tidak jauh berbeda dengan di Jepang. " Kami melihat yang
berhubungan dengan perkara perdata, khususnya Niaga, saya rasa tidaklah jauh
berbeda dengan di negara kami di Jepang. " kata Yugo melalui Urura
Terpisah, Ketua PN Surabaya, Nursyam
ketika di temui usai mendampingi ketiga tamu tersebut menyampaikan bahwa, para
anggota JICA tersebut hanya ingin mengetahui persidangan di Indonesia,
khususnya Surabaya. " Mereka hanya ingin tahu proses persidangan,
ruang sidang, serta pelayanan publik yang ada di Surabaya khususnya, dan
Indonesia pada umumnya. " pungkas KPN yang baru menjabat tersebut.
(Ban)