Surabaya NewsWeek- Adanya instruksi khusus dari Partai
Kebangkitan Bangsa ( PKB ), untuk memenangkan Fandi Utomo, sebagai Caleg DPR
RI, dengan cara ‘tandem’ atau kerja sama dengan caleg lain dalam kegiatan
kampanye, menuai keluhan dari sejumlah caleg DPRD Surabaya.
Musyafak Rouf, Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota
Surabaya menuturkan, pihaknya tidak
mempermasalahkan jika, ada caleg yang mengeluh karena, tidak ada biaya yang
dikeluarkan caleg Fandi Utomo, kepada caleg yang diajak tandem.
"Sekarang itu kan UU tidak boleh 'money politik'. Itu
perintah UU. Siapapun nanti tidak hanya PKB tapi juga partai lain. Yang benar
itu adalah membentuk relawan sebanyak-banyaknya," paparnya. Kamis ( 24 /
1/ 2019 )
Ia menjelaskan, alasan awal kenapa partai meminta semua caleg
bisa tandem karena, Fandi Utomo merupakan caleg unggul yang akan dipersiapkan
maju di Pilkada Surabaya 2020.
Masih Musyafak, Fandi mempunyai tugas khusus mengambil suaranya
yang dulu ada di Partai Demokrat. "Hal ini sesuai pesan K.H. Ma'ruf Amin
(cawapres) kembalilah orang NU yang dulu berada di partai lain untuk kembali ke
PKB," tandasnya.
Hasil survei Surabaya Survey Center (SSC), yang menempatkan
elektabilitas Fandi Utomo di urutan keempat, karena dinilai salah langkah,
Musyafak menilai Fandi Utomo perlu diruwat atau dipulihkan kembali seperti
keadaan semula.
"Kalau salah langkah, perlu diruwat lagi supaya kembali
ke jalan yang benar," ungkapnya.
Sementara, salah seorang caleg DPRD Surabaya, yang enggan
disebut namanya mengatakan, keberatan tandem dengan Fandi Utomo, karena semua
biaya ditanggungnya sendiri.
"Ruwet. Kalau tandem ya selama ini saya biaya sendiri. Dari
awal saya sudah bikinkan baner bareng, tapi akhir-akhir tidak jelas,"
tuturnya.
Menurutnya, beberapa kali
pihaknya menggelar kegiatan, Fandi juga selalu datang, tapi juga tidak memahami
kondisi dengan ikut membantu meringankan biaya caleg.
"Banyak caleg-caleg PKB kaget. Tapi kalau saya tidak kaget,
karena sudah tahu pada saat, Fandi menjadi Cawali Surabaya 2010 itu. Saya lebih
enak jalan sendiri kalau seperti ini," katanya.
Ia melanjutkan, pihaknya sudah pernah menyampaikan agar, sisa
waktu yang kurang 2,5 bulan menjelang Pileg 2019 dimanfaatkan Fandi, untuk
fokus memenangkan Pemilu legislatif.
"Soal wali kota itu nanti, kita kerja keras lagi setelah
pemilu. Apalagi hasil survei internal PKB untuk Caleg DPR RI pada November lalu
jeblok. Untuk urutan pertama caleg petahana Syaikhul Islam disusul Arzety dan
Ashary Ari Rangkuti. Sedangkan Fandi berada diurutan keempat," ujarnya. (
Ham )