TULUNGAGUNG - Kepala Dinas
penanaman modal dan PTSP (pelayanan terpadu satu pintu) Kabupaten
Tulungagung, Santoso beserta seluruh Kabid sedang mengadakan rapat bersama
dengan konsultan dari Malang dalam membahas PERBUP (peraturan bupati) tentang
RUPM (Rencana Umum Penanaman Modal) tahun 2019.
"iya,
tadi ada rapat, membahas PERBUP tentang RUPM bersama Kepala Dinas dan
konsultan, lalu rapat internal ", ucap Broto, S, kabid perijinan dan usaha
di luar ruang kerjanya kepada Newsweek, Senin ( 31/12/18 ).
Mantan
pegawai Dinas Kesehatan Tulungagung itu melanjutkan, mengenai komitmen dengan
pendirian pembangunan tower milik CV Aulia TBG ( tower bersama group )
perwakilan Jawa Timur yang berkantor pusat Jakarta di Dusun Sukorejo Desa
Rejoagung Kecamatan Kedungwaru berkas berkas dokumen sosialisasi yang
dilaksanakan oleh Kecamatan, Desa, Polsek, Koramil dan pemilik lahan sudah dia
terima, hanya melanjutkan combet tower yang sementara sudah dibangun, yang
dibangun dengan ketinggian 42 meter ditambah 25% radius 47 meter, radius 48
meter hanya toleransi, sedangkan sewa menyewa lahan tanggung jawab pemilik dengan keluarga ( ahli waris ).
Masih lanjut Broto, dengan
dilanjutkannya pendirian pembangunan
tower di lokasi tersebut sudah memenuhi persyaratan, sebagai contoh wilayah
kidul dengan ketinggian diatas 50 meter ( ijin petir ) belum bisa dirapatkan
masih diserahkan kelingkungan, dalam hal ini desa dan kecamatan, katanya
menambahkan.
Sebelumnya,
Kusyanto sebagai Kabid penegakan Perda dan Perbup Satpol PP Tulungagung,
mendapat kabar dari masyarakat akan didirikannya tower, ia pun
menindak lanjutinya menghentikan kegiatannya.
Berapa hari kemudian pembangunan
dilanjutkan serta menyarankan agar koordinasi ke bagian perijinan dan usaha,
pintanya. Yang sebelumnya, warga bernama yani yang dekat dengan lokasi minta
jarak lokasi dengan lahannya diukur.
Sebab warga yang berdempetan dengan
lahannya mendapatkan, sementara pihak ketiga ( perantara ) tidak mau menemui,
disuruh datang ke desa tidak mau datang, orang perantara itu tidak mau datang ke
desa, kata warga sekitar lahan. (Nan)