Surabaya NewsWeek- Usai sampai di Surabaya,
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara langsung meninjau lokasi rumah dan
para korban kebakaran di Jalan Kapasan Dalam II dan III Kelurahan Kapasan,
Kecamatan Simokerto, Minggu, (9/12/18) pagi. Ia ingin memastikan agar para korban
sudah tertangani dengan baik. Akibat musibah tersebut, sebanyak 17 rumah
terbakar, pada peristiwa yang berlangung Sabtu, (08/12) malam.
Pada kunjungannya kali ini, Wali Kota Risma
didampingi oleh beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya. Diantaranya yakni, Kepala Satpol PP Irvan Widyanto,
Kepala BPB Linmas Eddy Christijanto, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan
Erna Purnawati, Kepala Dinas Sosial Supomo, dan Kepala Bagian Humas M. Fikser.
Usai sampai di lokasi, Wali Kota Risma pun
langsung berkeliling meninjau rumah-rumah korban kebakaran dan mengunjungi
Posko Terpadu yang berada di Kantor Kelurahan Kapasan, untuk melihat langsung
kondisi para korban. Ia ingin memastikan agar para korban sudah tertangani dengan
baik.
Usai berkeliling meninjau lokasi kebakaran,
Wali Kota Risma kemudian memberikan arahan kepada Ketua RW setempat, agar ke
depannya tidak lagi memasang kabel melintang di tengah jalan. Sebab, dari hasil
laporan petugas di lapangan, pada saat kejadian mobil PMK kesulitan untuk masuk
karena terhalang kabel lampu yang melintang. Tidak hanya itu, kendala lain yang
dihadapi adalah banyaknya portal dan mobil warga yang terparkir di badan jalan.
”Jadi saya minta sekali lagi, nanti
dibersihkan semua kabel yang di tengah (jalan) itu. Saya minta dibersihkan
semua di situ. Nanti saya ganti PJU nya. Yang kedua jalan utama itu harus
bersih pak, supaya ndak ganggu kalau ada itu,” imbau Wali Kota Risma kepada
Ketua RW setempat.
Ia menuturkan bahwa Pemkot Surabaya akan
membantu meringankan korban kebakaran. Selama tujuh hari ke depan, pihaknya
telah membuka Posko Terpadu untuk tempat tinggal sementara para korban. Selama
tinggal di Posko Terpadu, ia memastikan bahwa para korban mendapat bantuan
makanan selama tiga kali sehari.
“Saya akan bantu, minimal akan bantu
meringankan, tujuh hari akan kita rawat, makanannya dari kita semua. Nanti juga
kita bantu pakaian,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot
Surabaya M. Fikser menyampaikan jumlah rumah yang terbakar mencapai 17. Dengan
rincian, 29 Kartu Keluarga (KK), dan 73 jiwa. Saat ini, warga yang rumahnya
terbakar, mengungsi ke Posko Terpadu yang didirikan Pemkot Surabaya.
”Untuk
sementara, korban kebakaran saat ini tinggal di Posko Terpadu, beberapa dari
mereka juga ada yang memilih untuk tinggal di rumah saudaranya,” kata dia.
Fikser mengatakan di Posko Terpadu, Pemkot
Surabaya telah menyiapkan berbagai keperluan untuk para korban. Seperti kasur,
bantal, selimut, peralatan mandi, obat-obatan, pakaian layak dan
makanan. “Kami juga telah menyiapkan dokter untuk pemeriksaan kesehatan
mereka dan psikolog untuk pendampingan,” ungkapnya.
Ia menambahkan selama tujuh hari, pihaknya
akan terus melakukan pendampingan kepada para korban. Nantinya, setelah tujuh
hari ke depan, pihaknya akan kembali mengkomunikasikan terkait tempat tinggal
selanjutnya para korban.
"Setelah tujuh hari, nanti akan kita
komunikasikan lagi, apakah mereka masih ingin tinggal di Posko Terpadu,”
pungkasnya. ( Ham )