Surabaya NewsWeek- Dinas
Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya kembali menggelar Pameran Pendidikan Widya
Wahana Pendidikan. Sebanyak 71 stan sekolah, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dan 635 karya inovatif media
pembelajaran milik guru mulai tingkat TK, SD, SMP, dipamerkan di Gedung Gelora
Pancasila mulai Rabu (12/12/2018) sampai Jumat (14/12/2018).
Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini secara khusus menghadiri sekaligus membuka pameran Widya Wahana
Pendidikan tahun 2018. Di awal sambutannya, Wali Kota Risma, membagi pengalaman
saat berkunjung ke luar negeri beberapa waktu lalu. “Saya pergi ke luar negeri
bukan untuk ngelencer, tapi itu murni tugas,” katanya.
Selama di luar negeri
Dirinya mengunjungi gedung-gedung pendidikan dan kesehatan yang dinilai cukup
bagus. Gedungnya setinggi tujuh lantai dan tidak ada lift atau eskalator sama
sekali.
Ia menuturkan, dalam
sehari bisa mengunjungi tujuh tempat sekaligus. Bila tiap gedung menaiki
minimal tiga lantai, maka dalam sehari itu sama dengan menaiki minimal 21
lantai. Padahal kondisi cuaca di sana minus 7 derajat celcius.
“Poinnya, saya lihat
anak-anak di sana tetap semangat dengan kondisi demikian. Apalagi di dalam
kelas tidak ada pemanas. Mereka hanya menggunakan baju tebal untuk melawan
dingin. Dengan kondisi itu, anak-anak tetap berusaha berprestasi,” ujar wali
kota perempuan di Surabaya ini.
Berkaca dari pengalaman
tersebut, Wali Kota Risma meminta kepada guru, kepala sekolah, orang tua, dan
pemerintah untuk mempersiapkan sumber daya anak yang kuat secara emosi, IQ dan
mental. Diharapkan, anak-anak dapat bersaing dengan anak-anak dari seluruh
dunia yang terbiasa dengan kesusahan.
Hal ini, kata Dia,
seiring era keterbukaan pada tahun 2020 mendatang yang mana sumber daya manusia
dari seluruh dunia bisa masuk ke Indonesia. “Kalau kita kalah dan anak-anak
kita hanya jadi penonton, artinya sama dengan kita dijajah kembali,” tuturnya.
Untuk menghadapi itu
semua, lanjut Risma, anak-anak harus dibiasakan bekerja keras demi mencapai
sesuatu. Mental anak-anak, IQ, dan emosional perlu diperkuat agar lebih tahan
banting. “Jangan biasakan untuk mengeluh. Keberhasilan dan kesuksesan harus
diraih dengan kerja keras,” imbuh Risma.
Wali kota sarat
prestasi ini mengaku tidak bisa melakukan sendirian. Ia pun mengajak guru untuk
menyiapkan anak-anak Surabaya yang bermental baja dan memiliki multitalenta
agar siap menghadapi anak-anak dari luar negeri yang sudah teruji mulai mental,
IQ dan emosionalnya.
“Sepanjang tidak
melanggar aturan dan tidak melanggar perintah agama, Saya siap melakukan apapun
untuk anak-anak Surabaya,”
Kepala Dinas
Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Ikhsan menjelaskan, 635 karya pembelajaran
guru yang dipamerkan ini sebelumnya telah melalui seleksi. Jumlah karya guru
yang masuk sekitar 1.300 lebih kemudian disaring menjadi 635 karya.
“Nanti ada juga
pendampingan dan pembinaan untuk kemudian diseminarkan. Supaya semua dapat
sama-sama belajar,” jelasnya.
Mantan Kepala Bapemas
dan Kota Surabaya ini menilai karya-karya guru yang ditampilkan cukup bagus
serta orisinal. Karya tersebut bisa dikembangkan lebih lanjut sebagai bentuk
sumbangsih guru Surabaya terhadap dunia pendidikan.( Ham )