Surabaya NewsWeek- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya
memastikan bahwa, untuk proyek angkutan
massal cepat, trem, yang sudah ia gagas sejak awal menjabat di tahun 2010 lalu,
ironisnya hingga saat ini belum bisa terealisasi. .
Risma menjelaskan, proyek trem terutama untuk masalah pendanaan
fisik dan infrastruktur juga belum jelas. Hal itu menjadi kendala utama yang
akhirnya harus menyerah pada kenyataan, untuk tidak mengejar realisasi proyek
trem. Apalagi waktu jabatannya hanya tersisa dua tahun ke depan
"Karena aku
tinggal dua tahun. Sedangkan transportasi massal itu konstruksinya bisa
memakan waktu di atas dua tahun. Jadi tidak mungkin aku tanda tangan,"
ujarnya di Ruang Kerja Wali Kota Surabaya, Senin (10/12/2018).
Risma juga mengakui sudah
10 tahun berupaya mewujudkan Trem di Surabaya tapi tetap saja tidak bisa
terealisasi karena kendala di pemerintah pusat.
"Selama ini aku
sudah berupaya, ternyata tidak bisa terealisasi. Mulai 10 tahun yang lalu saat
aku masih di Bappeko sudah ngusulkan, tapi tidak bisa," ujarnya.
Risma mengatakan, yang
paling mungkin untuk mewujudkan transportasi massal di surabaya adalah
menggunakan bus. Maka dari itu, ke depan bus diperbanyak untuk jalur ke kota.
"Ya kita pakai
bus saja. Bus Suroboyo kita perbanyak. Karena kalau platformnya
trem dipastikan nggak bisa, dilihat masa konstruksinya sudah nggak
bisa," katanya.
Akan tetapi,
Risma mengatakan rencana penyediaan angkutan massal di Surabaya akan tetap ada.
Dan sangat memungkinkan bahwa angkutan massal trem ini bisa diwujudkan suatu
saat nanti.
"Bisa nanti
dilajutkan oleh siapa nanti. Atau yang pas mungkin dilakukan oleh PT KAI.
Sebagai BUMN milik pemerintah dan menguasai soal kereta, sehingga sangat
memugkinkan untuk direalisasikan oleh mereka, nanti jalur bus bisa kita pindahkan,”
ungkapnya. ( Ham )