Surabaya NewsWeek- Usai
pulang dari Guangzhou China, membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini semakin
intensif untuk berkeliling meninjau beberapa lokasi di Surabaya. Berbagai penghargaan
tingkat internasional yang telah diraih, tidak membuat Wali Kota Risma berhenti
untuk menata kota. Bahkan, penghargaan yang telah diraih itu, menjadi
penyemangat untuk semakin intensif menata Kota Surabaya.
Seperti peristiwa
kebakaran yang terjadi pada Sabtu, (08/12/12) malam. Setiba dari Guangzhou
China, secara langsung ia mendatangi lokasi untuk melihat kondisi rumah dan
bertemu dengan para korban.
Apalagi saat ini curah
hujan begitu tinggi, membuat wali kota perempuan pertama di Surabaya ini
semakin intensif untuk berkeliling meninjau saluran-saluran air di beberapa
lokasi Surabaya.
Seperti pagi ini,
sejak pukul 06.00 WIB, ia bersama jajarannya turun langsung untuk memimpin
jalannya pengerukan saluran air di Kawasan Jalan Banyu Urip Surabaya.
“Tolong itu lumpurnya
dikeruk semua pak, sampah-sampahnya juga. Itu yang membuat saluran air menjadi
mampet,” kata Wali Kota Risma saat memimpin jalannya pengerukan saluran air di
Jalan Banyu Urip Surabaya, Rabu, (12/12/18).
Dengan menggunakan
kebaya merah muda dan bersepatu boat, Wali Kota Risma pun langsung
menginstruksikan agar beberapa alat berat diterjunkan, untuk mempercepat
jalannya pengerukan. Sampah dan hasil pengerukan lumpur, kemudian diangkut
menggunakan truk.
Ia juga terlihat tidak
canggung ikut terjun langsung bersama jajarannya membersihkan sampah yang
menumpuk di saluran. “Itu lumpur dan sampah langsung masukkan ke karung, mobil
truknya dekatkan sini pak, biar cepat ngangkut karungnya,” ujarnya.
Di kesempatan yang
sama, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau
(DKRTH) Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan setelah mendapat informasi
adanya genangan air di kawasan Banyu Urip Kidul, Wali Kota Risma pun langsung
menginstruksikan untuk melakukan pengecekan ke lokasi. Setelah dicek, ternyata
ada beberapa penyebab yang membuat aliran air tidak bisa mengalir dengan
lancar.
“Setelah kita cek,
ternyata memang di saluran itu tertutup dengan sampahnya dari pasar tumpah.
Yang kedua, saluran tertutup dengan tiang listrik, sehingga sampah itu berhenti
di sana,” kata dia.
Saat ini, lanjut dia,
untuk pengerjaan awal pengerukan saluran air dimulai dari Jalan Banyu Urip.
Sebelum nantinya pengerjaan saluran dilanjutkan di Jalan Banyu Urip Kidul, yang
arah menuju ke Kantor Kelurahan Banyu Urip.
“Jadi proses
pengerjaannya adalah sekarang kita prosesnya membesarkan saluran yang di atas
sebelum membersihkan yang di bawah,” terangnya.
Ia mengungkapkan
adanya pasar tumpah yang berdiri di atas saluran air, membuat pihaknya sedikit
kesulitan untuk membersihkan tumpukan sampah. Oleh karena itu, untuk
mempermudah pengerjaan, nantinya pasar tumpah akan digeser ke area kantor
Kelurahan Banyu Urip.
“Sekaligus kita punya
rencana untuk membangun kantor kelurahan tingkat, dan pasar (tumpah) yang ada
di luar kita masukkan ke area kantor kelurahan,” ungkapnya.
Kepala Bappeko Kota
Surabaya ini juga menyampaikan bahwa pengerjaan pengerukan saluran ini,
nantinya akan sedikit menghambat aktivitas warga sekitar. Karena itu, pihaknya
mengimbau kepada masyarakat agar mengerti dan memahaminya.
“Karena kita berharap
tidak ada banjir di daerah Banyu Urip. Setelah ini kita rapatkan bersama dengan
Pak Lurah, RW, RT dan juga warga,” jelasnya.
Bahkan nantinya, Eri
mengaku, pihaknya juga akan memasang pompa air baru di dua titik lokasi tempat
saluran air yang mengarah ke Banyu Urip Kidul. Harapannya, agar ketika hujan
deras turun, aliran air dapat dengan mudah terkontrol. Sehingga, aliran air
tidak semuanya menuju ke Jalan bawah arah Banyu Urip Kidul.
“Sebetulnya aliran air
tidak semuanya langsung turun ke bawah. Seharusnya dibagi dua. Ada yang 50
persen turun ke bawah, mungkin yang 30 persen yang ke arah masjid,” tambahnya.
Terkait kapasitas
pompa yang akan digunakan, Ery menuturkan, pihaknya masih akan melakukan
perhitungan bersama dinas terkait. Agar nantinya kapasitas pompa yang akan
dipasang mampu mengontrol aliran air.
“Untuk kapasitas pompa
ini masih kita hitung dengan teman-teman Dinas PU dan Bina Marga. Muatannya
nanti berapa, ini kita rapatkan juga di kelurahan,” pungkasnya.( Ham )