Surabaya NewsWeek- Usai
membuka kegiatan Surabaya Nation Summit (SNS), Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini bersama Ketua strat up NOVA, Liverpool
Professor Paul Morrissey dan pelaku start upFukuoka, Jepang Mumu
Makinose menjadi pembicara dalam seminar bertajuk smart city di
Diamond Room lantai 3, Grand City Convex pada Jum’at, (16/11/2018).
Wali Kota Risma –
sapaan akrabnya mengatakan, penerapan smart city di Surabaya
terbagi menjadi enam bagian yaitu, smart people, smart living, smart
goverment, smart economy, smart mobility dan smart environment. “Enam poin
ini yang menjadi parameter untuk mengembangkan smart city di
Kota Surabaya,” ujarnya.
Dalam paparannya, Wali
Kota Risma menjelaskan banyak hal terkait keenam parameter yang pada akhirnya
mampu membuat pemerintah membangun kota serta masyarakatnya. Meskipun,
lanjutnya, dengan biaya yang terbatas. “Apa kita kerja harus menunggu uang
dulu, kan tidak mungkin. Kita harus berani melangkah,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan
kepada anak muda di Surabaya agar banyak belajar dan mendengar pengalaman yang
nantinya dibagikan Professor Paul Morysey dan Mumu Makinose terkaitstart
up. Artinya, anak muda harus berani dan tidak takut menciptakan
ide-ide yang menarik agar diminati orang-orang. “Ruang itu sangat terbuka, jadi
harus ada perubahan. Ayo bangun-bangun dan semangat,” seru wali kota sarat akan
prestasi itu diiringi tepuk tangan.
Professor Paul
Morrissey selaku Ketua strat up NOVA Liverpool berbagi pengalamannya
membangun smart city di Liverpool. Awalnya, Ia mengajak
anak-anak untuk menerapkan beberapa program dalam membangun sebuah kota di
Liverpool. Hal ini, kata Dia, penting dilakukan karena semua warga harus saling
berkolaboasi. “Kami semua harus berkolaborasi satu sama lain untuk mendukung
dan membangun suatu negara,” kata Paul.
Terkait start
up, Paul mengingatkan kepada anak-anak muda agar tidak terlalu fokus
dalam hal inovasi, melainkan, harus memahami produk yang sedang dibutuhkan
masyarakat sehingga laku di pasaran. “Harus jeli melihat apa yang sedang
dibutuhkan masyarakat,” imbuh Paul.
Sementara itu, Mumu
Makinose berbagi pengalaman terkait upaya membangun startup di
Kota Fukuoka yang dari tahun ke tahun meningkat hingga menjadi yang terbaik di
negara Jepang. Caranya, lanjut Mumu, anak-anak muda mencari informasi tentang
start up sebanyak-banyaknya.
Lebih lanjut, peran
pemerintah menjalin kerja sama dengan 10 negara (dengan permulaan) untuk
pengembangan ruang dan data awal. “Selain itu, pihaknya juga membuat Global
Start Up Center yang berisi data permulaan di Fukuoka dan
menyebarkannya ke seluruh dunia,” jelasnya.( Ham )